Rebut Spirit Kepemimpinan, Ini Momentum Maulid Nabi
KH Abdul Basid Mansur berpesan, masalah kepemimpinan kini menjangkiti persoalan bangsa Indonesia. Perilaku korupsi mencuat dan pemimpin abai dalam menjalankan amanah rakyat kerap mewarnai pemberitaan media massa.
"Momentum Maulid Nabi ini sangat pas untuk dijadikan refleksi penguatan kepemimpinan Rasulullah guna menyikapi ragam persoalan bangsa," kata juru dakwah yang juga Pengasuh Pesantren Nurul Jadid, Bungbaruh, Kadur, Pamekasan.
Perilaku korup dan tidak amanah, tambah Kiai Basid, dikarenakan para pemimpin kurang mengenal karakter kepemimpinan Rasulullah yang terangkum dalam 4 karakter yang mudah diterapkan.
"Yaitu shiddiq (jujur), amanah (bertanggung jawab), tabligh (terbuka), fathonah (cerdas/peka),"kata Kiai Basid Mansur saat menjadi penceramah dalam peringatam Maulid Nabi di lembaga Sunan Kalijaga, Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Senin malam, 26 November 2018.
"Mari kita berupaya selalu mendekatkan diri kepada Rasulullah dengan mempersering baca shalawat, supaya kita bisa dekat dengannya. Rasulullah bersabda: Orang yang paling dekat bersamaku di Akhirat nanti adalah orang yang paling banyak dan senang membaca shalawat Nabi," tutur KH Abdul Basid Mansur
Karakter shiddiq (kejujuran), tambahnya, adalah pondasi kepemimpiman Rasulullah yang mesti diresapi oleh para pemimpin di negeri ini. "Karena kalau sudah jujur, Insyaallah akan beres semua urusan, ini yang belum mewarnai negeri ini," terangnya.
Kendati demikian, Kiai Basid optimis masih terdapat beberapa pemimpin yang sadar diri dengan keislaman dan keimanannya. Sehingga, tidak bakal abai terhadap pentingnya menerapkan karakter kepemimpinan Rasulullah SAW.
"Mari kita berupaya selalu mendekatkan diri kepada Rasulullah dengan mempersering baca shalawat, supaya kita bisa dekat dengannya. Rasulullah bersabda: Orang yang paling dekat bersamaku di Akhirat nanti adalah orang yang paling banyak dan senang membaca shalawat Nabi," tutur Kiai Basid. (adi)