Reagen Menipis, Satgas Covid-19 Jatim Bersurat ke Kemenkes
Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, stok reagen kit PCR di laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Jatim semakin menipis.
Terkait menipisnya stok reagen tersebut diungkapkan Joni ketika bertemu dengan Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nasional yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, pada Rakor Penanganan Covid-19 di Provinsi Jatim.
"Kami takutkan di 2021 ini adalah testing-nya, karena reagen saya mendengar dari kawan-kawan yang bekerja di laboratorium agak susah carinya, reagen yang untuk tes PCR," kata Joni, Kamis, 1 Maret 2021.
Menipisnya reagen tersebut, kata Joni, dikarenakan BNPB saat ini sudah tidak lagi memberi dukungan reagen kepada daerah-daerah. Oleh karenanya, dirinya langsung mengirim surat ke Kementerian Kesehatan RI.
"Karena dari BNPB tidak lagi mensupport reagen. Kami sudah kirim surat ke Kementerian Kesehatan," jelasnya.
Bahkan, Joni yang juga Dirut RSUD dr Soetomo itu mengungkapkan, di rumah sakit yang dipimpinya tersebut stok reagen hanya tersisa untuk satu bulan. Namun sayangnya, dirinya enggan menyebut jumlah reagen yang tersisa.
"Kami kurang tahu angkanya kalau di Jatim, tapi kalau di rumah sakit kami (RSUD dr Soetomo) cukup bertahan satu bulan," ungkapnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Doni mengatakan jika BNPB saat ini memang sudah tidak melakukan pengadaan reagen. Sebab, hal tersebut merupakan tugas dari Kementerian Kesehatan.
"Ada proses transisi, tadinya seluruhnya di-handle oleh BNPB, tapi nggak mungkin seumur hidup lembaga ad hoc mengurusi urusannya Kemenkes," kata Doni.
Doni mengungkapkan, bahwa BNPB sudah tidak lagi menangani perihal pengadaan reagen sejak Januari 2021. Dengan demikian, dirinya pun mendorong Kementerian Kesehatan untuk mandiri.
"Sejak Januari 2021, saya bilang, kita harus bisa mendorong Kemenkes untuk mandiri dalam pengadaan reagen. Nanti kalau dinamikanya ada kesulitan, saya mau membantu asal ada surat permintaan tertulis,” tutupnya.
Advertisement