Rayakan Kemerdekaan, IKA UBAYA Luncurkan Buku Aku dan UBAYA
Merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-76, Ikatan Alumni Universitas Surabaya (IKA UBAYA) berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Surabaya (BEMUS) menggelar launching dan bedah buku berjudul “Aku dan Ubaya: Female Ubayatizen Untold Story”.
Buku ini merupakan kumpulan karya 76 Female Ubayatizen. Mereka terdiri dari mahasiswi, dosen, tenaga kependidikan hingga alumni perempuan dalam bentuk kisah cerita, puisi atau lukisan tentang UBAYA.
Ketua Panitia Acara dan Penulisan Buku, Ituk Herarindri, S.E. juga mengucap syukur dan merasa senang atas terselenggaranya kegiatan launching dan bedah buku Aku dan UBAYA di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Awal mula membuat buku berasal dari keinginannya bersama anggota Departemen Pemberdayaan Perempuan IKA UBAYA untuk mengadakan kegiatan yang positif dan bermanfaat dalam rangka memperingati Hari Kartini," ujar perempuan yang akrab disapa Ituk ini.
Ituk menjelaskan, isi buku ini menceritakan testimoni atau pengalaman pribadi para penulis tentang UBAYA. Contohnya perjuangan mendapatkan beasiswa, meraih prestasi, aktivitas kemahasiswaan yang berkesan, perjalanan karir, kenangan-kenangan indah, percintaan dan sebagainya.
Proses pembuatan buku ini tidak mudah karena perlu adanya kreativitas, koordinasi dan komunikasi yang baik. Namun, Ituk menyadari jika kegiatan seperti ini bisa menjadi sarana sebagai pelepas rindu, reuni dan mengenal keluarga besar UBAYA dari lintas generasi, fakultas, angkatan, provinsi dan profesi.
Buku Aku dan UBAYA yang berisi 76 karya Female Ubayatizen sudah dicetak sebanyak 200 buku. Jumlah karya dalam buku diambil dari usia 76 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Saat ini buku Aku dan UBAYA tidak dijual secara komersial tetapi dibagikan kepada para penulis, IKA UBAYA dan Perpustakaan UBAYA.
“Buku ini bisa menjadi kumpulan testimoni, suvenir UBAYA sekaligus warisan nostalgia yang bernilai pada masa kini maupun masa yang akan datang. Semoga buku ini bisa menginspirasi dan membuat lebih bangga atau cinta kepada UBAYA," kata Ituk.
Rektor UBAYA, Benny Lianto yang juga turut hadir dalam sambutannya mengapresiasi hasil kolaborasi yang harmonis antara seluruh sivitas akademika dan alumni sehingga mampu meluncurkan sebuah karya buku berjudul “Aku dan UBAYA: Female Ubayatizen Untold Story”.
“Buku Aku dan UBAYA menjadi bukti adanya kontribusi selama masa pandemi oleh sivitas akademika dan alumni perempuan UBAYA. Saya percaya buku ini akan selalu mengingatkan keberadaan kita semua ketika berproses dan hidup di UBAYA," ungkapnya.