Rayakan Imlek Umat Konghucu di Malang Minta Berkah di Tahun Tikus
Sejak pagi umat Konghucu di Kota Malang mulai melakukan ibadah di Klenteng Eng An Kiong di Jalan Martadinata, untuk merayakan hari raya Imlek pada Sabtu 25 Januari 2020.
Ibadah tersebut berupa pemberian puji-pujian kepada para dewa yang diawali dengan pembakaran dupa lalu perapalan doa di ruang ibadah bagian tengah Klenteng Eng An Kiong.
Salah satu umat Konghucu yang melakukan ibadah di Klenteng tersebut, Gunawan Wicaksana mengatakan dalam ibadah yang dijalankannya tadi, ia meminta keberkahan di tahun baru Imlek dengan shio tikus logam.
"Kami meminta berkah untuk kelimpahan rezeki dan kemakmuran bagi saya dan juga keluarga saya," ucapnya pada Sabtu 25 Januari 2020.
Ditambahkan oleh Humas Yayasan Klenteng Eng An Kiong, Bonsu Anton Triyono, di tahun tikus logam ini ia mengajak kepada masyarakat Konghucu agar selalu bekerja secara terampil dan ulet.
"Setiap shio memiliki filosofi tersendiri. Kami memiliki 12 shio. Dan tahun ini shionya adalah tikus logam yang merupakan hewan terampil dan ulet," tuturnya.
Bonsu Anton menambahkan bahwa momen Imlek yang bertepatan dengan musim semi kali ini, merupakan keberkahan bagi para petani yang akan merasakan panen.
"Imlek selalu datang pada musim semi. Ini merupakan pertanda baik bagi para petani yang akan merasakan panen. Kita harus mensyukuri itu semua sembari berbagi antar sesama," ujarnya.
Bonsu Anton juga tak lupa untuk mengingatkan tentang nilai-nilai toleransi diantara umat beragama.
"Kita ini satu Indonesia. Harus selalu menghormati budaya dan tradisi. Contohnya Cap Go Meh itu tidak ada di Cina. Hanya di Indonesia, yang nanti kita rayakan dengan makan lontong bersama," tuturnya.
Bonsu Anton juga mencontohkan adanya acara sedekah bumi yang dilakukan oleh Klenteng Eng An Kiong, berupa bagi-bagi sembako kepada penduduk setempat ketika perayaan ulang tahun Klenteng.
"Jadi jika sudah ada di Indonesia tidak ada salju (Cina) ataupun gurun pasir (Arab) yang ada itu adalah rumput," terangnya.
Nilai toleransi juga ditunjukkan oleh Klenteng Eng An Kiong dengan mengundang komunitas Gusdurian pada perayaan Cap Go Meh nanti, sekaligus untuk memperingati Haul Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
Advertisement