Khofifah Minta Anak PAUD Juga Harus Dikenalkan Pramuka
Peringatan Hari Pramuka Indonesia 2019 dirayakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan mengadakan upacara. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menjadi inspektur sekaligus ketua majelis pembimbing daerah (Kamabida) Gerakan Pramuka mendukung program pengenalan kepanduan sejak dini atau yang disebut prasiaga.
"Saya rasa memang harus dimulai dari pendidikan anak usia dini untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa," ucap Khofifah usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pramuka Indonesia 2019 di Grahadi, Surabaya, Rabu 14 Agustus 2019.
Menurut dia, Pramuka merupakan wadah untuk memperkenalkan anak-anak usia dini (5-7 tahun) mulai cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga menjadi satu hal substantif dan titik tekan mewujudkannya.
"Prasiaga diperkenalkan sejak awal, seperti salam Pramuka, lalu lagu Satya Dharma Pramuka dan isinya. Ini pola bagus untuk cinta terhadap NKRI," ujarnya.
Pramuka prasiaga direncanakan akan diluncurkan oleh Presiden RI sekaligus ketua majelis pembimbing nasional Joko Widodo pada rangkaian peringatan Hari Pramuka 2019 di Jakarta bersama Komjen Pol (Purn) Budi Waseso selaku ketua kwartir nasional.
Khofifah menegaskan ada tiga hal dipesankan oleh Presiden di HUT Pramuka ke-48 tahun 2019, yang menjadi permasalahan serius bangsa Indonesia saat ini yakni, korupsi, radikalisme dan narkoba.
“Ada tiga hal yang diamanatkan dan digaris bawahi oleh beliau (Presiden RI), yang bisa mengganggu kemajuan dan produktivitas bangsa yakni korupsi, radikalisme dan narkoba. Itu harus dilakukan korektif, antisipatif dan preventif dan tindakan komprehensif,” tegasnya.
Selain poin tersebut Khofifah juga berpesan untuk adanya proteksi terhadap produk pertanian sehingga Pramuka bisa turut meningkatkan daya saing serta memaksimalkan konsumsi produk-produk pertanian dalam negeri atau lokal.
"Lalu adanya antisipasi secara signifikan terhadap bencana alam maka yang diharapkan seluruh anggota Pramuka di seluruh jajaran kwartir diharapkan bisa berkoordinasi dengan seluruh instansi yang memiliki kewenangan, terutama pada penanganan bencana alam," kata Khofifah.
Khofifah juga berkeinginan Pramuka memiliki sensitivitas terhadap sampah yang artinya perhatian terhadap lingkungan, terutama sampah plastik harus seperti didaur ulang minimal menjadi kompos dan menghindari penggunaan sampah plastik sekali pakai.
"Insyaallah nanti sore, Ketua Kwarnas dalam sambutannya juga menyampaikan sekaligus permintaan gerakan Pramuka juga diterapkan di pendidikan anak usia dini (PAUD),” pungkasnya.
Sementara itu, turut hadir pada upacara Hari Pramuka 2019 di Grahadi yaitu Kakwarda Pramuka Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi, serta sejumlah pejabat Forkopimda Jatim lainnya.
Sebagai peserta upacara adalah ratusan anggota Pramuka dari sejumlah gugus depan dan berbagai satuan karya (saka) serta pelajar di Jawa Timur.