5.000 Lontong Cap Go Meh Dibagikan Gratis di Kelenteng Malang
Umat Konghucu di Kelenteng Eng An Kiong, Kota Malang, merayakan Cap Go Meh dengan membagikan 5 ribu porsi lontong ke masyarakat sekitar. Sepiringnya berisi irisan sayur rebung dengan lauk satu potong ayam dan telur ayam lalu disiram dengan kuah santan.
Humas Yayasan Klenteng Eng An Kiong, Bonsu Anton Triyono menjelaskan, umat Konghucu akan merayakan Cap Go Meh setelah Imlek. "Cap Go Meh kami rayakan setelah 15 hari Hari Raya Imlek. Kami rayakan dengan lontongan. Sama seperti saudara muslim, selesai lebaran, mereka merayakan kupatan," tuturnya pada Sabtu 8 Februari 2020.
Cap Go Meh sendiri kata Bonsu Anton hanya ada di Indonesia. Di negara asal agama Konghucu, yaitu China, perayaan tersebut tidak ada. "Di China tidak ada perayaan seperti ini. Oleh sebabnya Indonesia adalah negara agraris. Maka kami rayakan dengan makan lontong bersama-sama," terangnya.
Bagi Bonsu Anton, perayaan Cap Go Meh merupakan sarana untuk mempererat hubungan manusia dengan manusia, setelah pada Hari Raya Imlek mereka mendekatkan diri kepada para dewa. "Sehingga dalam Cap Go Meh ini kami menyelenggarakan hubungan manusia itu sendiri. Seperti yang dikatakan saudara kami yang muslim yaitu, hablum minannas," tuturnya.
Bonsu Anton berharap dalam perayaan Cap Go Meh ini Indonesia diberikan hasil panen yang melimpah sehingga kesediaan bahan pangan tercukupi. "Imlek itu bertepatan dengan datangnya musim semi. Ditutup dengan Cap Go Meh. Maka dari itu karena negara kita adalah negara agraris dan pertanian itu mengharapkan musim semi. Maka diharapkan ada panen yang baik juga," tutupnya.
Bagi-bagi ribuan porsi lontong di Kelenteng Eng An Kiong sendiri terbagi menjadi dua kloter. Untuk kloter pertama dibuka pada pukul 09.00 sampai 13.00 WIB. Untuk kloter kedua dibuka pada pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB.
Advertisement