Rawon Rafi Ahmad di Sidoarjo Enaknya Sejak Tahun 1945
Siapa yang tak kenal dengan nama Rafi Ahmad? Tapi tunggu dulu, Rafi Ahmad di Sidoarjo berbeda dengan Rafi Ahmad yang sering muncul di televisi.
Rafi Ahmad di Sidoarjo adalah penjual nasi rawon paling legend di kota Delta. Ia menjual rawon sejak tahun 1945, maka tak heran bapak tiga anak ini menjadi generasi ketiga sebagai penjual rawon Al-Abror.
Rafi berjualan di tenda sederhana berwarna hijau. Lokasinya berada di gang samping toko pakaian Trend Shop Jalan Gajah Mada, Sidoarjo. Namun sayangnya rawon Al-Abror hanya berjualan saat malam hari. Buka mulai pukul 21.30 hingga 03.00 WIB, dini hari.
"Tapi sering kali dagangan saya sudah habis padahal baru pukul 11.00 WIB," ucap Rafi Ahmad, Minggu, 30 Oktober 2022.
Rafi menceritakan, awalnya yang berjualan nasi rawon dan nasi campur adalah neneknya, sejak tahun 1945. Pada waktu itu masih berjualan mulai pagi hari hingga petang. Kemudian diteruskan oleh ibunya, sejak saat itu, ibu Rafi memilih berjualan di malam hari, karena jarang ada pedagang nasi ketika malam.
"Awalnya dulu berjualan di depan Masjid Al-Abror, waktu masih ada nenek. Lalu pindah di seberang Jalan Gajah Mada, kemudian pindah lagi ke sini, sejak lima tahun terakhir hingga saat ini," imbuhnya.
Nasi rawon Al-Abror berbeda dengan rawon pada umumnya. Daging rawon dihidangkan secara terpisah tidak dicampur ke dalam kuahnya. Daging sapi mentah yang telah dicuci bersih dimarinasi dengan bumbu rahasia lalu digoreng. Sedangkan nasinya langsung disiram kuah rawon yang sedap.
"Memang dari dulu resep rawon kita seperti ini, jadi dagingnya digoreng sendiri, tidak dicampur sama kuah. Itulah cara kami mempertahankan resep dari leluhur secara turun temurun. Semua masakan kita tanpa menggunakan MSG atau pengawet," jelasnya.
Dalam sehari, Rafi bisa menghabiskan 10 hingga 15 kilogram beras dan 12 kilogram daging sapi. Di sini, pengunjung bisa memilih tiga varian daging yakni, paru, lidah, dan daging kisi.
Seporsi nasi campur dan rawon Al-Abror dibanderol dengan harga Rp 25 ribu, sedangkan minuman es teh ataupun lainnya diberi harga Rp 3 ribu. Sangat terjangkau sekali bukan.
Lezatnya rawon Al-Abror juga mengundang beberapa artis dan pejabat untuk makan di tenda hijau sederhana. Seperti Peppy, Almarhum Ade Namnung, Sujiwo Tedjo, dan Mantan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.
"Dulu kita berjualan di dalam depot karena lokasi ini dulunya kan pasar, rumah saya di dekat pasar sekitar sini. Lalu pasarnya pindah ke Larangan akhirnya kami berjualan di tenda hingga sekarang," cerita Rafi.
Umi, salah pelanggan rawon Al-Abror mengatakan, dirinya sudah lama berlangganan rawon di sana. Menurutnya, rawon Al-Abror rasanya seperti rawon masakan neneknya.
"Saya kalau makan rawon pasti ke sini. Rasanya kayak rawon ndeso, rasanya mirip seperti rawon mbah saya kalau buat," ungkap perempuan 57 tahun ini.
Hal serupa juga dikatakan Hasan, sebagai warga Sidoarjo ia berpendapat rawon Al-Abror yang paling legendaris dan populer hingga saat ini.
"Kami sudah berlangganan turun temurun, mulai dari bapak saya hingga anak-anak saya sukanya makan rawon di sini," tutupnya.