Banjir Rob, Pemkot Surabaya Gelar Sosialisasi Tanggap Darurat
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya lakukan antisipasi bencana rob dengan memberikan pelatihan siaga bencana bagi warga pesisir.
"Beberapa hari yang lalu BPB Linmas sudah memberikan pelatihan untuk warga, terutama relawan siaga bencana di kelurahan," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara di kantornya, Senin, 16 November 2020.
Pelatihan tersebut, kata Febri, meliputi kesiapsiagaan hadapi banjir rob di pesisir. Kesiapsiagaan ini bentuknya macam-macam. Seperti membuat tanggul untuk penahan air laut dan angin.
"Yang penting membangun kesadaran warga dalam mengantisipasi bencana banjir rob. Misalnya, nelayan harus kunci perahu agar tidak hanyut," katanya.
Selain itu, kata Febri, Pemkot Surabaya juga mengimbau agar masyarakat menyimpan berbagai dokumen penting agar selamat, seperti Kartu Keluarga (KK), akte surat tanah, dan surat-surat penting lainnya.
"Ini penting juga, karena warga ketika terjadi bencana langsung panik. Sehingga abai terhadap surat-surat berharga. Alangkah baiknya di scan atau difoto dan disimpan di email atau google drive," katanya.
Selain pemberian pelatihan ketanggapdaruratan, Pemkot Surabaya juga mendirikan posko di 8 titik di pesisir Surabaya. Posko ini akan berfungsi untuk memudahkan proses evakuasi. "Semua wilayah jadi prioritas, kalau melihat cuaca sekarang memang kawasan pesisir jadi fokus utama," katanya.
Sosialisasi tanggap darurat dilakukan di sembilan wilayah pesisir Surabaya, antara lain:
1. Kampung Nelayan Cumpat Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak
2. Kampung Nambangan Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak
3. Pemukiman Warga RW I Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar
4. Tempat Pelelangan Ikan dan Rusun Romokalisari Kelurahan Romokalisari Kecamatan Benowo
5. Kampung Nelayan Kejawan Lor Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak
6. Pemukiman Warga RW VIII Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo
7. Pelabuhan Jamrud (Pelindo) Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantian
8. Tambat Labuh Sontoh Laut Kelurahan Tambaksarioso, Kecamatan Asemrowo
9. Kampung Nelayan RW 8 Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan
Diberitakan sebelumnya, BMKG Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini banjir rob di pesisir Surabaya. Terkait hal tersebut, prakirawan BMKG menegaskan bahwa banjir rob merupakan fenomena bulanan.
"Jadi, banjir rob di pesisir Surabaya merupakan fenomena bulanan. Terjadinya pasang saat bulan purnama atau bulan mati atau bulan baru. Terkadang pasang melebihi tinggi rata-rata," ujar Fajar Setyawan, prakirawan BMKG Tanjung Perak Surabaya, Senin, 16 November 2020.
Fajar menyebut, hal tersebut mempengaruhi terjadinya banjir rob atau genangan di wilayah pesisir. Banjir akan terjadi dengan ketinggian genangan mencapai 20 sentimeter.
"Kita perkirakan ketinggiannya 140 dari rata-rata muka laut. 140 itu di Surabaya kalau terjadi banjir rob ketinggian genangan mencapai 10–20 cm," kata Fajar.
Ketika ditanya perbedaan antara banjir rob tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, Fajar menyebut, banjir rob tahun ini bertepatan dengan terjadinya angin kencang. Sehingga genangan cukup tinggi dari biasanya.
"Kalau biasanya banjir rob saja. Tahun ini dibarengi angin kencang. Di Probolinggo dan Pasuruan kejadian ini biasa," ujar Fajar.
Untuk pemetaan wilayah, Fajar menjelaskan, tidak hanya Surabaya yang terdampak. Beberapa wilayah lain juga terjadi banjir rob. Kondisi tidak jauh berbeda akan terjadi di wilayah Pasuruan, Gresik, dan Probolinggo.
"Surabaya yang paling dominan terdampak. Ada juga wilayah lain seperti Pasuruan, Gresik, Probolinggo dan daerah pesisir lainnya," ujar Fajar.
Advertisement