Rawan Longsor, Masyarakat Diminta Waspada
Kepala Bidang Kedaruratan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Winarto meminta masyarakat waspada saat melintas di jalan menuju kawasan wisata Kawah Ijen karena rawan longsor.
"Pada Minggu, 7 Januari, ada sekitar 22 titik longsor di sepanjang jalan menuju Kecamatan Ijen dan sempat menutup akses jalan, sekitar pukul 23.00 WIB material longsor kami bersihkan dan akses jalan kembali normal," katanya di Bondowoso, Jawa Timur, Selasa.
Menurut dia, titik terjadinya longsor sama dengan peristiwa bencana tanah longsor pada tahun lalu, yakni sekitar 22 titik longsor di sepanjang jalan menuju objek wisata yang dikenal api birunya itu.
Selain terjadi bencana longsor dua hari lalu, katanya, di jalur wisata menuju Gunung Ijen juga terjadi banjir bandang di kawasan wisata Niagara, Desa Blawan, Kecamatan Ijen dan merusak aset wisata di daerah.
"Jalan masuk menuju wisata Niagara juga sempat tertutup material longsor dan menimpa seorang warga setempat, namun berhasil diselamatkan," paparnya.
Sementara di Dusun Lucu, Desa Karanganyar, Kecamatan Klabang juga terjadi banjir bandang dan menyebabkan sebuah jembatan terputus. Akibatnya, akses jalan menuju Kecamatan Tlogosari tidak bisa digunakan hingga saat ini.
"Untuk sementara masyarakat di Dusun Lucu harus memutar jika ingin ke desa sebelah yang berada di Kecamatan Klabang. Karena jembatannya terputus, selain ityu juga ada sebuah masjid juga tertimbun material longsor," ujarnya.
Selain itu, lanjut Winarto, di hari yang sama bencana alam tanah longsor dan banjir juga terjadi di Kecamatan Binakal akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejumlah wilayah Bondowoso.
"Longsor di Desa Poler juga sempat menutup akses jalan, sedangkan banjir genangan di Desa Jeruk Sok-Sok mengakibatkan lima hektare sawah yang ditanami cabai dan padi rusak karena terendam air," katanya.
Data diperoleh, BMKG telah menyampaikan peringatan dini adanya kemungkinan dampak siklon tropis berupa hujan intensitas dini, angin puting beliung dan angin kencang.
Sehingga Bupati Bondowoso telah mengeluarkan surat keputusan Darurat Bencana sejak 27 November hingga 31 Desember 2017 dan diperpanjang hingga 28 Februari 2018. (ant)