Rawan Kebakaran, Ponorogo Bentuk Posko Karhutla
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo membentuk posko siaga darurat kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Menyusul terjadi kebakaran hutan enam kali bulan Juli 2024 lalu.
Masa siaga darurat kekeringan dan Karhutla ditetapkan selama tiga bulan mulai Juni 2024 lalu. Posko akan diperpanjang jika melihat kondisi di lapangan terjadi hal di luar prediksi.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo Masun, posko posko dibuka pada 26 Juli lalu. Selain itu, BPBD Ponorogo menambah jumlah personel untuk piket. Dari yang sebelumnya 7 orang per shift, maka jumlahnya ditambah dua kali lipat menjadi 14 orang per shift. “Personel kita sudah siapkan jika sewaktu-waktu warga membutuhkan,”ujarnya dikutip pada Jumat 2 Agustus 2024.
Guna meningkatkan kesiagaan, BPBD Ponorogo juga bekerjasama dengan sejumlah pihak. Seperti dengan Perhutani, dari Kesatun Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu DS maupun KPH Madiun untuk patroli.
Sementara itu data dari BPBD Ponorogo menyebutkan enam kejadian karhutla. Yaitu di Desa Sidorejo di Kecamatan Sukorejo, Desa Tugurejo Kecamatan Sawoo, Desa Duri dan Wates di Kecamatan Slahung, Desa Karanglo Kidul di Kecamatan Jambon dan Desa Tanjunggunung di Kecamatan Badegan.