Rawan Gempa, Ini 3 Saran Geolog Alumnus Unpad pasca Gempa Blitar
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didorong untuk menbentuk Kampung Tangguh guna mengatasi dampak bencana gempa yang mungkin terjadi kembali. Hal itu disampaikan ahli geologi di Blitar, Mj Djuharlan. Ia juga memberikan tiga saran pasca gempa Blitar sebab pulau Jawa berpotensi diguncang gempa kembali.
Dijumpai di rumah korban dampak gempa Blitar di Desa Jabung, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Mj Djuharlan memaparkan sejumlah pertimbangan terkait pentingnya Kampung Tangguh. Salah satunya, Kampung Tangguh dibentuk di tingkat desa yang mempunyai potensi bencana agar masyarakat bisa melakukan mitigasi bencana secara mandiri.
Selanjutnya, Djuharlan memprediksi gempa akan kembali mengguncang di wilayah Jawa. Sebab, gempa Blitar berkekuatan 5.9 skala richter, yang berdampak rusaknya bangunan 112 rumah di Kabupaten Blitar, merupakan proses mencari keseimbangan lempeng tektonik Australia yang menghujam ke lempeng Asia.
Gempa yang sudah dua kali terjadi disebut merupakan kelanjutan dari proses pengangkatan Jawa bagian selatan. Menurut Djuharlan, gempa akan terus terjadi kapan saja, tidak bisa diprediksi, biasanya akan merembet ke Sukabumi, terus ke Bengkulu, Nias. “Kalau keseimbangan mengarah ke timur, akan merembet ke Maluku, sampai ke palung Mariana di Filipina,” katanya.
Djuharlan sepakat terhadap untuk dibentuknya Kampung Tangguh bencana. Kejadian dua kali bencana gempa bumi yang tidak berpotensi tsunami jangan membuat yang masyarakat mengabaikan kemungkinan terjadinya tsunami.
Untuk mengantisipasi kewaspadaan kemungkinan terjadinya tsunami, ahli geologi alumni Universitas Padjajaran ini memberikan tiga saran kepada yang berwenang.
Saran pertama, memastikan warning system terawat baik. “Sehingga apabila terjadi tsunami akan memberikan alarm secara otomatis,” katanya.
Selanjutnya, Djuharlan menyarankan sosialisasi terhadap setiap pengunjung wisata dan penduduk di pantai selatan, tentang upaya penyelamatan pertama jika terjadi tsunami.
“Terakhir, penerangan kepada siswa sekolah dan penduduk di sekitaran daerah bencana. Bagaimana caranya menyelamatkan diri saat terjadi gempa,” tandasnya.