Rawan Gempa, BNPB Garap 6 Desa/Kelurahan di Pacitan Jadi Destana
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menggarap 6 desa/kelurahan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur jadi sasaran program Desa Tangguh Bencana (Destana). Program diberikan dengan pertimbangan kabupaten berjuluk Kota 1001 Gua ini, secara geografis berdekatan dengan lempeng Indoaustralia atau zona rawan gempa.
Selain rawan gempa, dari 12 wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Pacitan, sebagian besar berupa gunung dan perbukitan. Kondisi itu memicu terjadinya longsor dan banjir saat curah hujan tinggi. Artinya, kesiapsiagaan masyarakat amat diperlukan sebagai bentuk mitigasi.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko beragam bentuk perhatian pemerintah pun diberikan berkenaan isu kebencanaan. Salah satunya berupa program Desa Tangguh Bencana (Destana). Program ini fokus pada penguatan kapasitas masyarakat di kawasan rawan.
“Tahun ini ada 6 desa dan kelurahan di 3 kecamatan yang mendapat program tersebut. Saat ini tahapannya sampai pada rekruitmen fasilitator,” katanya dikutip di laman pacitankab.go.id, Senin 10 Juli 2023.
Sedangkan enam desa, yaitu Desa Hadiwarno dan Desa Sidomulyo di Kecamatan Ngadirojo serta Desa Sumberejo Kecamatan Sudimoro. Kemudian Kelurahan Ploso, Kelurahan Sidoharjo, dan Desa Kembang di Kecamatan Kota Pacitan.
Menurut Erwin, kegiatan ini langsung dari BNPB bersama Indonesia Disaster Resilience Initiative Project (IDRIP). Fokusnya adalah peningkatan kapasitas masyarakat pesisir untuk menghadapi ancaman gempa dan tsunami.
“Berdasarkan kajian, kawasan pesisir menjadi prioritas. Karena program Destana fokusnya adalah membangun ketangguhan masyarakat dalam hal potensi gempa dan tsunami,” imbuhnya.
Hingga saat ini proses penjaringan calon fasilitator telah berlangsung. Sedikitnya ada 28 orang pendaftar yang lolos mengikuti tes wawancara dan micro teaching. Dari jumlah itu nantinya 24 orang akan berperan sebagai fasilitator desa/kelurahan. Sedangkan 4 sisanya fasilitator daerah.