Rawan Batu Pijar, Warga Dilarang Dekati 5 Km dari Puncak Semeru
Status gunung berapi Semeru tetap berada di level III awas sebagaimana catatan dari laporan Magma.ESDM terhitung Senin 27 Februari 2023. Rekomendasi ini terutama untuk warga Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang yang secara geografis dekat dengan gunung berapi tinggi 3676 meter tersebut.
Dengan status itu, masyarakat direkomendasikan untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru. Penyebabnya, karena tetap rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Pada catatan kegempaan disebutkan, Gunung Semeru mengalami 21 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 15-21 mm, dan lama gempa 55-110 detik. Kemudian terjadi 1 kali gempa guguran dengan amplitudo 5 mm dan lama gempa 55 detik. Juga terjadi 1 kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 17 mm, S-P 14 detik dan lama gempa 40 detik.
Pihak Magma.ESDM merekomendasikan tiga hal:
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3.
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.