Rawan Banjir Bandang, Polisi Bojonegoro Rajin Patroli ke Desa
Anggota Polres Bojonegoro tengah menggerakkan patrol terutama malam hari di sejumlah tempat yang rawan bencana banjir. Menyusul terjadinya banjir bandang yang terjadi di beberapa tempat di Kabupaten Bojonegoro.
Di Bojonegoro, daerah yang rawan banjir dan banjir bandang. Seperti di beberapa desa di Kecamatan Malo, di Kecamatan Temayang, Kecamatan Gondang. Sedangkan daerah yang rawan banjir luapan Bengawan Solo, berada di Kecamatan Kota, Kecamatan Dander, Kecamatan Kanor dan Baureno.
Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad telah memerintahkan personelnya untuk rajin patrol. Terutama di beberapa kecamatan yang rawan bencana banjir dan angin kencang.”Sudah dilaksanakan di polsek-polsek yang daerahnya rawan bencana banjir,” ujarnya dalam rilis Kamis 3 November 2022.
Di Kecamatan Malo, banjir bandang menyasar di beberapa desa Sumberjo, pekan lalu. Banjir bandang terjadi setelah hujan deras lebih dari dua jam pada Selasa 26 Oktober 2022. Banjir bandang disertai lumpur menyasar ke sejumlah rumah penduduk.”Polisi aktif patroli dan bantu warga,” ujar Kapolsek Malo AKP Harjo, dalam keterangannya, Kamis 3 November 2022.
Pihak Polsek Malo juga terus koordinasi dan rajin patroli. Terutama desa-desa di Kecamatan Malo yang berlokasi di pinggir hutan dengan permukaan tanah lebih tinggi dari permukiman penduduk. Anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) di Kecamatan Malo, telah membagi tugas di desa-desa.
Sebelumnya terjadi tanggul jebol di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, menggenangi puluhan hectare sawah pada Senin 24 Oktober 2022. Menyusul banjir akibat Sungai Bengawan Solo yang meluap pada Minggu dan Senin 23-24 Oktober 2022 lalu,
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebutkan, tanggul Kali Avour di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, jebol sepanjang 7 meter dengan lebar 2 meter. Air menggenangi tanaman padi umur antara 20 hingga 30 hari.
Debit air Kali Avour meningkat akibat hujan yang turun lebih dari 1,5 lamanya. Penyebab lain, tinggi muka air di Sungai Ingas dan Sungai Bengawan Solo yang meluber dan melimpah ke tanggul Kali Avour di sebelah timur Desa Kedungprimpen.”Akibatnya tanggul menjadi jebol,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Ardian Orianto dalam keterangannya, Senin 24 Oktober 2022 malam.
Untuk tindakan awal, tanggul jebol ditutup dengan timbunan batu dan tanah. Kemudian ditutup dengan terpal sebanyak 10 lembar. Kemudian sesek bamboo, berikut bongkotan bambu, serta sak sebanyak 700 lembar.”Petugas mengunakan perahu untuk mengangkut material,” imbuh Ardian.
Advertisement