Ravio Patra Ditangkap, Mahfud MD Ingatkan Aparat
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengingatkan agar aparat kepolisian tidak main tangkap tanpa bukti kuat. Ia juga meminta agar aparat dan masyarakat sama-sana menjaga keutuhan Indonesia. Pendapat ini disampaikan usai polisi menangkap Ravio Patra beberapa saat lalu.
"Kalau tidak ada bukti kuat, ya nggap saja itu kritik," kata Mahfud MD, lewat video conference.
Ravio Patra sempat ditangkap pada Rabu 22 April 2020, petang, dan dibebaskan pada Jumat 24 April 2020, pagi. Ia ditangkap dengan dugaan menyebarkan pesan hasutan untuk melakukan penjarahan pada 30 April 2020.
Mahfud menilai sikap Polda Metro Jaya yang melepaskan Ravio Patra sebagai bentuk kehati-hatian aparat. Menurutnya, demokrasi meniscayakan adanya kritik yang tak boleh dibungkam. Meski dalam gelombang kritik, ia menyebut, tak terutup kemungkinan orang yang ingin merusak.
Dilansir dari Antaranews, ia lantas menyerukan terhadap aparat dan masyarakat untuk sama-sama menjaga negara. "Saya tidak menyalahkan masyarakat sipil yang membela Mas Ravio. Itu kita saling berhari-hati, untuk aparat dan masyarakat sipil," katanya.
Kasus penangkapan Ravio Patra sempat menjadi viral, setelah ia ditangkap pada Rabu 22 April 2020. Ia ditangkap tak lama setelah akun Whatsappnya diretas.
Selama akunnya diretas Whatsapp dari nomonya megirim pesan berantai pada sejumlah nomor. Pesan itu berisi ajakan untuk berbuat onar pada 30 April 2020.
Ravio Patra dikenal sebagai peneliti sekaligus warganet yang aktif mengkritik lewat cuitan Twitternya. Sebelum ditangkap, ia sempat mencuit serta melempar kritik sekaligus pujian kepada sejumlah staf khusus Presiden Joko Widodo.