Ratusan Tenaga Kesehatan Cek Hewan Kurban di Banyuwangi
Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi akan mengecek kesehatan hewan kurban. Untuk pengecekan ini, sudah disiapkan ratusan petugas kesehatan hewan. Petugas kesehatan yang akan diterjunkan adalah dokter dan mantri hewan dari Dinas Pertanian dan Pangan, anggota perhimpunan dokter hewan, serta mahasiswa dan pengajar di Universitas Airlangga yang ada di Banyuwangi.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Nanang Sugiarto mengatakan, dari internal Dinas ada 50 orang petugas kesehatan hewan. Mereka terdiri dari dokter hewan dan mantri hewan. Sedangkan dari perhimpunan dokter hewan Indonesia berjumlah 126 orang.
"Mahasiswa dan civitas akademika dari Universitas Airlangga yang akan membantu juga banyak," jelasnya, Kamis, 8 Juni 2023.
Pengecekan hewan kurban, menurutnya, akan dilakukan ke beberapa sasaran. Yakni hewan kurban yang dijual masyarakat. Baik yang dijual di pasar hewan maupun di pedagang musiman. Dalam pelaksanaannya, petugas yang melakukan pengecekan akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan.
Dalam pemeriksaan kesehatan akan dicek kondisi fisik hewan. Pengecekan ini untuk memastikan apakah hewan kurban tersebut layak dijadikan hewan kurban atau tidak.
“Kalau sehat dan layak akan kami berikan surat keterangan kesehatan hewan," ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan, pengecekan kesehatan ini akan dilakukan menjelang dan sesudah pemotongan hewan kurban. Pemeriksaan itu meliputi sebelum disembelih (ante mortem) dan sesudah disembelih (post mortem).
“Pemeriksaan ante mortem dilakukan antara 1 sampai 2 hari menjelang Idul Adha. Sedangkan pemeriksaan post mortem dilakukan usai penyembelihan,” tegasnya.
Pemeriksaan kesehatan ini, menurut Nanang dilakukan untuk memastikan hewan kurban yang akan dikonsumsi masyarakat ASUH atau aman, sehat, utuh dan halal.
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini juga mengantisipasi sebaran penyakit lumpy skin disease (LSD). Pihaknya terus memantau kondisi hewan-hewan di Banyuwangi yang berisiko. Dia menyebut, sejauh ini tidak ada laporan terkait LSD ini. Antisipasi ini juga meliputi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan melakukan pengecekan dan vaksinasi.
“Hingga akhir pekan lalu, sekitar 70 persen dari total populasi sapi, kambing, dan domba di Banyuwangi sudah divaksin PMK," pungkasnya.