Ratusan Pohon Alun-Alun Kediri Ditebang, Disisakan Pohon Keras
Kegiatan pemangkasan pohon taman Alun-Alun Kota Kediri di jalan Panglima Sudirman masih berlangsung hingga sampai sekarang. Dari 200 lebih pohon yang dipangkas hingga waktu tujuh hari ke depan. Beberapa di antaranya sengaja dipertahankan tidak dipotong dengan pertimbangan faktor non teknis.
"kita pamit ke eyang Mbah Rekso di sini dulu. Setelah saya konsultasi seminggu sebelum pengerjaan. Secara pribadi ada tiga titik. Yaitu ada di pohon tanjung, ornamen sini (dekat patung) sama di pohon sepatu dea utara barat," jelas Jati Feri Kresna Pamungkas, selaku pengendali ekosistem hutan ahli muda DLHKP Kota Kediri.
Setelah minta izin, para makhluk astral yang bersemayam di sekitar area alun alun, mempersilakan untuk melakukan aktivitas pengerjaan pemotongan. Dengan catatan ada beberapa pohon yang tidak boleh dipotong.
"Tiga titik tidak kami otak-atik, memang itu tempatnya dia berkumpulnya di situ. Itu semacam portal (gaib). Di sini lebih tua dari yang lain, jika dibandingkan lokasi Taman Hutan Joyoboyo, di situ ada postif dan negatif ada juga yang hitam. Kalau di sini khodamnya putih semua," paparnya.
Meski saat itu jarum jam menunjukkan pukul 11.30 WIB, cuaca terlihat terang. Semestinya terik matahari ketika itu terasa panas. Uniknya ketika ngopibareng.id berada di lokasi, justru tidak terasa panas, sebaliknya cuaca terasa adem.
"Saya saja jaketan dari kemarin kok, ya kayak gini. Memang kalau gerbang portal gaib ya gini, kalau sadar. Jenengan sendiri merasakan. Ini jam 11.30 WIB kayak gini cuacanya. Dari kemarin kayak gini Mas cuacanya, allhamdulilah," syukurnya.
Meski sudah pamitan, ia tetap melakukan ritual pemagaran dengan berjalan keliling memutari alun-alun sebanyak tiga tiga kali, sambil wiridan.
Selain itu tidak lupa ia mewanti -wanti kepada para pekerja agar selalu menahan diri tidak mengumpat atau keluar perkataan kotor walau pun itu hanya sebatas bercanda.
"Allhamdulilah teman-teman mengerti saya, mereka juga sebagian besar punya indra keenam, jadi paham. Ke -13 anak buah saya ini bisa semua (indra keenam). Mungkin jodoh ya mereka sama saya hampir selaras, satu ke satuan, " cetusnya.
"Di tiga titik tadi kita kasih yosua, ada ucok bakal kembang telon. Ada polo pendem, telur ayam kampung memang mereka mintanya itu. Kita nggak musyrik, kita menghormati karena makanya mereka memang begitu," tutupnya.
Pemerintah Kota Kediri mulai melakukan tahapan revitalisasi alun-alun. Setelah melakukan pembongkaran sejumlah lapak pedagang kaki lima di sentra kuliner. Kini giliran Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri yang melakukan pemangkasan sejumlah pohon.
Seperti diberitakan sebelumnya kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian tahapan sebelum dilakukan revitalisasi alun-alun.
Candra Maharanto selaku kepala bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup DLHKP Kota Kediri mengatakan, tidak semua pohon yang ada di di dalam taman alun-alun dipotong, melainkan hanya pohon tertentu yang dikategorikan jenis pohon keras, semacam pohon palem.
"Hari ini yang dipotong sudah 40 pohon, nantinya selama tujuh hari, ada lebih dari 200 pohon (yang dipangkas). Ini sesuai dengan planning gambar DED (Detail Engineering Design) tetap harus kita potong. Tapi nanti setelah alun-alun jadi, akan kita pertimbangkan lagi. Kita pantau lagi titik-titik mana yang kita tanam kembali. Biar tetap kelihatan asri," jelasnya, Minggu, 28 Mei 2023.