Ratusan Petani Geruduk DPRD Lamongan
Ratusan petani di Lamongan turun ke jalan. Sebanyak 300 petani melakukan aksi demo ke Gedung DPRD Lamongan. Mereka menuntut agar pemerintah memberi proteksi objek dan subjek pertanian.
Nampak gabungan para petani di wilayah selatan, tengah, dan petani wilayah Bonorowo berangkat dari barat alun-alun menuju Kantor DPRD Lamongan.
Massa berjalan kaki, mereka bergerombol datang dan transit di pelataran gedung DPRD Lamongan di jalan Basuki Rahmad untuk menggelar orasi.
Dalam orasinya, para petani menuntut hak-haknya di Lamongan agar pemerintah mewujudkan reforma agraria sejati. Seperti adanya proteksi terhadap objek dan subjek pertanian di Kabupaten Lamongan, tersedianya anggaran pengendalian hama terpadu yang tepat waktu, tepat guna, tepat sasaran, dan tepat mutu.
"Kami menuntut kepada pemerintah Kabupaten Lamongan agar memberikan proteksi terhadap objek dan subjek pertanian di Lamongan," kata Korlap aksi demo petani, Supi'i.
Para petani kemudian membentangan spanduk, seperti demo umumnya, berbaris sembari menunggu Ketua DPRD Lamongan Abdul Ghofur.
"Kita meminta adanya perlindungan lahan produktif dari industrialisasi. Adanya biaya santunan terhadap petani korban kontaminasi pestisida, atau terkena jebakan hama yang masuk rumah sakit, kata Supi'i.
Mereka berharap ada bantuan insentif bagi lembaga P3A atau HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air), yang merupakan denyut nadi keberhasilan ekonomi pertanian.
Mereka juga menuntut kepada pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan petani.
"Dan yang terpenting, adanya proteksi jual hasil produksi pertanian," imbuhnya.
Ketua DPRD Lamongan, Abdul Ghofur yang berada di lokasi tidak lantas langsung menemui massa petani. Politisi dari PKB ini mendengarkan dari kejauhan semua tuntutan yang dibacakan para petani.
Sesaat setelah mendengar tuntutan petani, ia kemudian menemui massa, dengan menghadirkan perwakilan dari Dinas Pertanian dan Kehutanan, dan Dinas Sumber Daya Air (SDA).
"Hidup petani! Saya semangat, saya petani, orang tua saya juga petani," ucap Abdul Ghofur mengawali sambutannya.
Ia mengaku sudah mendengar apa yang menjadi keluhan dan tuntutan para petani. Namun, Abdul Ghofur tidak membeberkan jawabannya sebagai solusi, ia menghadirkan dinas terkait untuk merefleksikan tuntutan petani agar bisa ditangani.
"Makanya saya hadirkan dinas terkait. Sampaikan semua disini apa yang menjadi keinginan para petani," ungkapnya.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Kehutanan yang diwakili Sekretaris Dinas, Anton Sujarwo mengatakan berjanji akan menindaklanjuti tuntutan petani.
"Kami perjuangkan, kami upayakan dan kami akan prioritaskan. Tetap berjuang untuk kebutuhan petani," terangnya kepada pendemo.
Dari pantauan ngopibareng.id, usai unjuk rasa di pelataran gedung dewan, kini sejumlah perwakilan petani diminta masuk ke kantor dewan untuk berdiskusi serta mediasi.
Advertisement