Sebanyak 400 pesilat dari 21 perguruan bertarung di kejuaraan pencak silat memperebutkan Piala Wali Kota Surabaya 2018 di Hall Kampus Institut Tehnologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) Surabaya, 11-13 Mei 2018. Ketua Umum Pengkot Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Surabaya Bambang Haryo mengatakan Kejuaraan ini digelar untuk mencari pesilat-pesilat Surabaya yang diandalkan di kejuaraan-kejuaraan tingkat daerah maupun nasional. Salah satunya, persiapan di Kejuaraan Pencak Silat Pelajar 2018 dan Persiapan Pekan Olahraga Provinsi Jatim (Porprov) 2019. “Kami Pengkot IPSI Surabaya berharap di kejuaraan ini melahirkan pesilat Surabaya yang handal yang nantinya bisa membawa nama harum kota Surabaya maupun Jatim bahkan Indonesia ” ujar Bambang Haryo. Ditambahkan Bambang Haryo, tujuan dari Kejuaraan juga wujud pembinaan yang telah ikut melestarikan dan mengembangkan budaya pencak silat di kalangan masyarakat kota Surabaya. "Kejuaran ink ajang pembinaan berkesinmabungan bagi para pesilat usia remaja dan usia dewasa sebagai aset pesilat handal di masa mendatang dan sebagai pembentukan tim pencak silat Surabaya dalam menghadapi kejuaraan-kejuaraan, " ucapnya. Sementara Penasehat Panitia Pertandingan, Budi Sutrisno menjelaskan strategi peningkatan prestasi IPSI Surabaya dengan memperbanyak jumlah pertandingan bagi perguruan-perguruan silat. " Iklim kompetisi ditingkatkan, dalam satu tahun akan ada kejuaraan pada bulan Mei, Agustus, Oktober dan Desember. Sehingga mau nggak mau para atlet akan terus berlatih sepanjang tahun, " tandasnya. Di ajang Piala Walikota Surabaya ini, perguruan pencak silat Tapak Suci mengirimkan atlet terbanyak 79 pesilat. Disusul Pagar Nusa 68 pesilat dan PSHT menurunkan 37 pesilat. (tom)