Ratusan Pesilat Geruduk Mapolsek Babat
Ratusan massa salah satu perguruan pencak silat menggeruduk Mapolsek Babat, Lamongan, Senin 30 Januari 2023. Aksi ini buntut kejadian pembacokan yang menimpa teman seperguruannya di Jalan Raya Babat-Surabaya, persisnya di Desa Gembong, Kecamatan Babat, Lamongan, sehari sebelumnya.
Para pesilat datang dengan cara berkonvoi naik sepeda motor. Ditengarai, mereka tidak hanya datang dari Lamongan saja, tetapi, juga dari berbagai daerah, seperti Bojonegoro, Tuban serta Jombang.
Aksi di jalan raya depan Mapolsek Babat itu menuntut agar polisi segera menangkap pelaku sekaligus mengusut tuntas kasus pembacokan pada pukul 00.30 WIB, persisnya di depan SDN 1 Gembong, Babat tersebut.
Tidak lama, kurang satu jam, Kapolres Lamongan AKBP Yakhob Silvana Delareskha meyakinkan kepada massa. Intinya polisi menyatakan akan bekerja maksimal dan massa diminta untuk mempercayakan penangkapan dan pengungkapan kasus ini kepada polisi.
Kapolres AKBP Yakhob menegaskan, kalau pihaknya kini membentuk tim untuk mengusut tuntas dan mencari pelaku pengeroyokan dan pembacokan yang pelakunya diperkirakan sebanyak 15 orang.
"Kami sudah membentuk tim untuk.penanganan kasus ini. Meskipun kasus ini ditangani Polsek Babat, tapi Polres Lamongan juga ikut membackup. Beberapa hari yang lalu kami juga berhasil menangkap pelaku pembacokan di Paciran," tandasnya.
Setelah imendapat penjelasan massa membubarkan diri. Sedang sekitar 200 aparat keamanan terdiri anggota polres, TNI dan satu kompi Brimob Bojonegoro tetap bersiaga hingga situasi tertib.
Korban Pembacokan Usai Besuk di Rumah Sakit NU
Sementara itu, kasus pembacokan yang terjadi sehari sebelum aksi massa, korbannya adalah MHI, 23 tahun, beralamatkan di Jln KH. Hasyim Asyhari RT 004 / RW 004 Desa /Kecamatan Sukodadi, Lamongan.
Saat itu, dia bersama seorang temannya berboncengan motor sedang perjalanan pulang usai menjenguk teman yang diopname di Rumah Sakit NU di Babat. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), tiba-tiba korban dihadang sekelompok pemuda berkendaraan motor diperkirakan sebanyak 15 orang.
Sekelompok pemuda itu memaksa korban melepas kaus yang dikenakan karena bertuliskan nama salah satu perguruan pencak silat. Tidak berhenti di situ saja, kelompok pemuda itu langsung mengeroyok korban.
Bahkan salah seorang dari mereka membacoknya beberapa kali ke arah punggung korban dan setelah itu ditinggalkan begitu saja. Akibatnya, korban mengalami luka di bagian punggung atas, pinggang sebelah kiri juga paha sebelah kiri. Selanjutnya korban bersama temannya ditolong warga sekitar berobat di Puskesmas Pucuk.
"Dari laporan itu, kasus itu kita tangani dan sedang dilakukan penyelidikan," tandas Kapolres AKBP Yakhob.