Ratusan Pembalap Bersaing Dalam Banyuwangi Ijen Geopark Downhill
Ratusan pebalap downhill dari seluruh Indonesia mengadu kemampuan di Gantasan Bike Park, Banyuwangi. Mereka berjuang menjadi yang terbaik dalam even Banyuwangi Ijen Geopark Downhill 2021. Even ini digelar selama dua hari mulai 30 dan 31 Oktober 2021.
“Even downhill ini kerja sama Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Banyuwangi dengan SART (Sego Anget Racing Team). Pesertanya dari seluruh Indonesia,” jelas penyelenggara even, Munif, Minggu, 31 Oktober 2021.
Perlombaan Dowhill ini, menurut Munif, mempertandingkan 17 kelas. Mulai kelas junior, pemula, expert hingga kelas paling bergengsi yakni kelas elite. Ada juga perlombaan untuk kelas lokal Banyuwangi untuk mencari bibit muda pembalap Downhill. Perlombaan ini diikuiti lebih dari 300 peserta dari seluruh penjuru Indonesia.
Trek Bike Park Gantasan berada di kaki Gunung Ijen dengan ketinggian antara 600 hingga 700 meter di atas permukaan laut. Menurut Munif, dengan lokasi yang berada di ketinggian ini, Gantasan Bike Park memilki tantangan tersendiri. Selain jalur downhill yang identik dengan jalur ekstrem Gantasan Bike Park juga menjanjikan rintangan-rintangan dan jumping yang menantang.
“Sirkuitnya sepanjang 2,3 km. Karena ini di ketinggian 600-700 lajunya memang dibuat high speed,” ujarnya.
Munif berharap, dengan even-even seperti ini, pembalap Downhill Banyuwangi khususnya mereka yang masih muda bisa mencuri ilmu dari atlet downhill yang tingkatnya sudah nasional. Karena ini even tingkat nasional, menurutnya, banyak pebalap downhill level nasional yang ikut andil dalam even ini.
“Saya berharap, utamanya pemuda Banyuwangi bisa menambah pengetahuan, mencuri ilmu dari atlet yang tingkatnya sudah nasional. Sekarang Banyuwangi sudah mulai tumbuh. Karena sudah banyak bike park,” tegasnya.
Rusadi Fariha, 21 tahun, salah seorang peserta mengaku trek Gantasan Bike Park ini sangat menantang. Meski demikian, menurut dara asal Malang yang turun di kelas pemula ini, meski menantang trek ini aman bagi pemula. Meski hujan sempat beberapa kali turun, namun jalurnya tidak licin.
“Yang paling menantang belokan-belokan. Abis belokan harus diangkat, dipedalin lagi. Setelah belokan harus dipedal lagi,” ujar peserta dari tim PARS MTB School ini.
Advertisement