Ratusan Pekerja Aksi Unjuk Rasa di Pabrik PT. Semen Indonesia Tuban
Ratusan pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Tuban menggelar aksi unjuk rasa di depan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban, Kamis 8 Agustus 2024. Dalam aksinya itu, para pengunjuk rasa menuntut kepada PT. Semen Indonesia agar tidak melakukan diskriminasi terhadap pekerjanya.
Selain itu, mereka menuntut agar PT. Semen Indonesia Group sebagai pemberi kerja merevisi Term Of Reference (TOR) yang merampas hak dan kesejahteraan pekerja.
Mereka juga menuntut PT. Semen Indonesia agar mengembalikan status perjanjian kerja seperti semula, yakni Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) bulanan kepada pekerja bagian pembersihan seksi Tuban 2, 3 dan 4.
"Hari ini kita menuntut PT. Semen Indonesia tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap pekerjanya. Karena kawan-kawan pekerja pembersihan Tuban 2, 3, 4 mengalami perubahan status dari PKWT bulanan menjadi harian lepas, sehingga kalau teman-teman tidak bekerja mereka tidak mendapatkan upah," terang Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kabupaten Tuban, Duraji.
Duraji menuturkan, dua tahun yang lalu pekerja bagian pembersihan itu telah berupaya agar PT. Semen Indonesia berkomitmen kembali, dengan cara menyepakati perubahan status dari PKWT bulanan menjadi harian lepas.
Dalam kesepakatan itu, lanjut Duraji PT. Semen Indonesia berjanji akan mengembalikan status pekerja bagian pembersihan itu menjadi PKWT bulanan kembali.
"Hari ini waktunya kawan-kawan meminta haknya kembali, karena saat itu PT. Semen Indonesia berjanji akan mengubah statusnya kembali apabila PT. Semen Indonesia sudah berbenah," imbuhnya.
Lebih lanjut, apabila tuntutan para pekerja ini tidak dipenuhi oleh PT. Semen Indonesia. Para pekerja mengancam akan melakukan aksi terus menerus dan bila memungkinkan, para pekerja akan mendirikan tenda di PT. Semen Indonesia.
Sementara itu, Senior Manager of Corporate Communication SIG Pabrik Tuban, Dharma Sunyata menyayangkan adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan pekerja di PT. Semen Indonesia.
"Seharusnya aksi ini tidak perlu terjadi. Karena sebelumnya sudah ada kesepakatan, kesepakatan itu juga berdasarkan arahan dari Disnaker, kepala desa dan tiga vendor," terang Dharma Sunyata.
Menurutnya, apabila kesepakatan itu dirasa ada yang perlu didiskusikan kembali, seharusnya mereka menghadap ketiga vendor untuk mendiskusikan ulang agar ada solusi tidak harus dengan aksi unjuk rasa.
Dia menambahkan, ada sekitar 300 pekerja bagian pembersihan yang statusnya diubah dari PKWT bulanan menjadi harian lepas. Adapun, untuk kondisi saat ini secara nasional produksi semen surplus. "Sehingga kita harus berpikir secara strategis untuk mengupayakan produksi semen kita terserap secara optimal," pungkasnya.
Advertisement