Ratusan Pasangan Suami-Istri Ikuti Nikah Massal di Malang
Ratusan pasangan suami-istri (pasutri) mengikuti nikah massal di Pendopo Bupati, Malang, Jalan Kiyai Haji Agus Salim. Sebelum menuju tempat akad di Pendopo Bupati, sebanyak 283 pasutri ini diarak menggunakan mobil Jeep kuno dari alun-alun.
Mulai dari alun-alun mereka disuguhkan berbagai macam hiburan seperti tarian dari Reog hingga tarian Sajojo, lengkap dengan baju adat masing-masing. Selepas itu ratusan pasutri tersebut turun dari mobil dan berjalan diiringi tarian itu menuju Pendopo Bupati.
Ketua Panitia Nikah Massal, Zaenal Saifudin beralasan arak-arakan ditujukan agar menyadarkan masyarakat agar tidak malu atau berpikir bahwa nikah massal itu rumit dalam mengurus administrasinya.
"Makannya kami arak-arak, ini supaya banyak yang tahu, soalnya kan dilihat warga juga. Terus nantinya harapannya bakal banyak yang berkeinginan untuk nikah massal," tuturnya pada Jum'at 8 November 2019.
Zaenal melanjutkan pihak panitia juga sudah menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan prosesi pernikahan mulai dari akad, penghulu sampai buku nikah.
"Jadi ini ada enam agamanya yang satunya ialah kepercayaan. Jadi nanti setelah dinikahkan mereka akan kami beri seperangkat alat sholat dan buku nikah langsung," terangnya.
Sementara itu, salah satu pasutri, Muhammad Adi Wijaya dan Shella Indriani mengaku senang dengan adanya arak-arakan tersebut.
"Karena ini kan gratis tapi kami bisa disambut sedemikian rupa. Ya sangat bersyukur bisa seperti dirayakan oleh warga Malang," ujar Wijaya, pengantin pria yang merupakan warga Sukun, Kota Malang.
Kegiatan ini diinisiasi Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT) Komunitas Aku Juga Anak Bangsa yang didukung pula IPC, MWC, Fevci, MBC, POC, Granat, Dukcapil Kota dan Kabupaten Malang, Kemenag Kota dan Kabupaten Malang, Pengadilan Agama Kota dan Kabupaten Malang, yang juga melibatkan sebanyak 200 kendaraan untuk arak-arakan.
Pada acara nikah massal tersebut turut hadir, Wali Kota Malang, Sutiaji, Bupati Malang, Sanusi, didampingi oleh istrinya masing-masing dan juga jajaran Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kabupaten dan Kota Malang.
Advertisement