Ratusan Orang Hadiri Pemakaman George Floyd Sesuai Protokol Covid
North Central University Minneapolis, Amerika Serikat, Kamis 4 Juni 2020 waktu setempat, atau Jumat 5 juni waktu Indonesia, dipenuhi ratusan orang. Mereka berkumpul untuk menghadiri pemakaman pria kulit hitam George Floyd yang tewas usai lehernya diinjak lutut oknum polisi Minneapolis. Namun berdasarkan hasil otopsi, George Floyd positif Covid-19.
Layanan untuk penghormatan terakhir untuk George Floyd ini akan berlangsung selama lima hari baik untuk umum maupun pribadi. Termasuk di antaranya di tempat kelahiran Floyd di Raeford, North Carolina dan di Houston tempat dia dibesarkan.
Adapun upacara pemakaman di Minneapolis masih diwarnai kewaspadaan pada pandemi. Para pelayat yang datang memakai masker dan harus mengukur suhu sebelum memasuki gereja. Jarak sosial juga masih diterapkan mengingat risiko penularan Covid-19.
Dikutip dari New York Times, beberapa yang hadir di antaranya Pendeta Jesse Jackson, Senator Minnesota Amy Klobuchar, beberapa anggota Kongres, dan selebritas, termasuk Ludacris, Kevin Hart, Tiffany Haddish, dan TI.
Para pelayat memberikan penghormatan dengan berdiri diam selama 8 menit 46 detik, durasi Chauvin mengunci leher George Floyd dengan lututnya.
"Kisah George Floyd adalah kisah orang kulit hitam. Karena sejak 401 tahun yang lalu, alasan mengapa kita tidak pernah bisa menjadi yang kita inginkan dan impikan adalah Anda tetap bertekuk lutut," kata Sharpton dalam pidatonya.
"Sudah waktunya bagi kita untuk berdiri dalam nama George Floyd dan berkata, lepaskan lututmu dari leher kami!" tambahnya.
Salah seorang saudara George Floyd, Philonise menceritakan permainan masa kecil keduanya. Dia merasa kagum karena banyak orang yang datang untuk mengenang George Floyd.
Philonise juga mengungkapkan kisah George Floyd semasa hidup, pria ini dikenal sebagai Perry atau 'Big Floyd'.
Menurut mereka, George Floyd punya bakat membuat orang merasa diterima. "Ke mana pun Anda pergi dan melihat orang-orang, bagaimana mereka melekat padanya. Mereka ingin berada di dekatnya," kata Philonise.
"Berada di rumah bersama saudara lelaki saya, itu menginspirasi," tambahnya.
Sementara itu sepupu Floyd, Shareeduh Tate mengaku rindu dengan pelukan George Floyd.
Sebuah mural di atas mimbar Frank J. Lindquist Sanctuary di North Central University menggambarkan wajah George Floyd di atas kalimat 'Now I can breathe' (Sekarang saya bisa bernapas).