Ratusan Ojol di Surabaya Makamkan Rekannya Yang PDP Covid-19
Ratusan pengendara ojek online (ojol) nekat memakamkan seorang temannya, berinisial DAW, perempuan berusia 39 tahun, yang meninggal karena kasus penjambretan.
Abdul Gofar, salah satu anggota ojol yang ikut memakamkan DAW mengatakan, almarhumah dikabarkan meninggal akibat jatuh dari kendaraannya di daerah Gubeng, Kertajaya, Kamis, 4 Juni 2020, lalu. Kemudian korban dilarikan ke RSUD Dr Soetomo, guna mendapatkan perawatan.
Usai dirawat selama kurang lebih empat hari, kondisi DAW ternyata semakin buruk. Yang bersangkutan kemudian meninggal pada Minggu, 7 Juni 2020 pukul 14.30 WIB.
“Kita ingin saudara kita dimakamkan secara normal, tidak secara protokol covid-19. Karena yang bersangkutan meninggal bukan karena corona. Pihak keluarga akan segera memakamkan," kata Gofar, ketika dikonfirmasi, Senin, 8 Juni 2020.
Ketika jenazah DAW akan dibawa pulang oleh ratusan ojol, pihak RSUD Dr. Soetomo sempat tidak membolehkan. Sebab yang bersangkutan dinyatakan pasien dalam pengawasan covid-19 dan harus dimakamkan sesuai protokol Covid-19.
"Pihak keluarga ingin bawa pulang tapi gak bisa, karena pihak rumah sakit mengharuskan pemakaman sesuai dengan protokol covid-19. Kok bisa? Padahal dia meninggal karena korban penjambretan, kok positif covid-19? Ceritanya gimana? Tertular lewat siapa?" kata Gofar.
Setelah negosiasi yang sempat panas, akhirnya pukul 20.00, jenazah baru bisa dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk segera dikebumikan. Menurut Gofar, DAW tidak terjangkit covid-19, karena sebelum meninggal sempat menjalani rapid tes.
"Setiap driver dicek mas. Riwayat beliau juga bagus kok, murni korban penjambretan. Gak ada riwayat covid-19," katanya.
Sementara itu, Humas RSUD Dr. Soetomo, dr Pesta Parulian mengatakan, meski korban meninggal akibat kecelakaan, DAW merupakan salah salah seorang yang berstatus PDP. Maka, pemakaman dengan protokol Covid-19 merupakan bentuk antisipasi.
"Memang (seharusnya) protokol Covid-19 mas, kan korban ini PDP," kata Pesta,
Saat ditanya kesalahan dalam input data didiagnosa, kata Pesta, hasil diagnosa tidak perlu lagi diragukan didebat lagi. Sebab, perawatan jenazah telah dilakukan sesuai dengan protokol Covid-19.
"Saya kira tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan mas soal hasil diagnosa, keluarga menerima jenazah dengan baik dan jenazah sudah dirawat sesuai protokol," katanya.