Ratusan Juta Lansia Berpotensi Terdampak Pemanasan Global di 2050
Kelompok lanjut usia (lansia) berisiko terdampak pemanasan global di tahun 2050. Hasil riset dari ilmuwan di CMCC Foundation–Euro-Mediterranean Center on Climate Change Bersama pakar di Universitas Boston menyebut angka lansia yang cukup besar, mencapai 246 juta orang.
Dilansir dari laman medical xpress, penelitian itu diterbitkan di jurnal Nature Communications. Hasil penelitian menggunakan model perkiraan iklim mendapati jika jumlah hari dengan suhu yang sangat panas akan bertambah menjadi 20 kali lipat lebih banyak, selama 30 tahun terakhir. Peningkatan suhu terjadi akibat emisi gas buang dari aktivitas manusia, yang memenuhi atmosfer.
Selain itu, dampak pemanasan global dirasakan berbeda di bumi. Wilayah di Afrika dan Asia diperkirakan akan mengalami peningkatan suhu lebih panas dibanding wilayah lain. Di wilayah ini pula, jumlah lansia akan bertambah dua kali lipat di tahun 2050.
Sedikitnya 23 persen dari lansia berusia di atas 69 tahun, ada di wilayah ini. Wilayah dengan suhu terpanas. Saat ini, presentasi lansia di wilayah itu, mencapai 14 persen dari populasi lansia dunia.
Diperkirakan, sebanyak 177 juta lansia dari 246 juta lansia di atas usia 69 tahun, berada di wilayah dengan suhu yang berbahaya di tahun 2050. Kondisi itu menempatkan mereka terpapar dampak suhu ekstrem yang membahayakan Kesehatan dan nyawa.
Advertisement