Ratusan Guru Ngaji Jember Dukung Gus Fawait-Djoko, Ingin Perbaikan Nasib Petani
Sebanyak 150 guru ngaji yang tergabung dalam Perkumpulan Pengajar Al-Qur'an Indonesia (PPAI) Kabupaten Jember menyatakan dukungannya terhadap Paslon 02 Gus Fawait - Djoko, Selasa, 29 Oktober 2024. Deklarasi dukungan tersebut digelar di Dusun Krajan, Desa Glagahwero, Kecamatan Panti, Jember.
Ketua PPAI Jember, Ustaz Iksan, mengatakan dukungan terhadap Gus Fawait - Djoko dalam Pilkada Jember merupakan komitmen organisasi. Karena itu, Iksan yakin seluruh guru ngaji yang tergabung dalam PPAI Jember akan memberikan dukungannya terhadap Gus Fawait - Djoko pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
"Kami berdoa dan memberi dukungan penuh kepada Gus Fawait. Mudah-mudahan Allah senantiasa meridhoi beliau. Kalau beliau jadi bupati, Insya Allah guru ngaji tidak akan dibiarkan," katanya.
Harapan serupa juga disampaikan Sucipto, guru ngaji asal Dusun Karang Asem Timur, Desa Glagahwero, Kecamatan Panti. Guru ngaji sejauh ini belum mendapatkan perhatian dari Pemkab Jember.
"Selama ini tidak ada perhatian sama sekali dari pemerintah. Kami tidak pernah disapa sama sekali," ungkapnya.
Selain mengharap perhatian terhadap guru ngaji, Sucipto juga berharap ke Gus Fawait agar memperhatikan nasib para petani. Sebab, mayoritas masyarakat Jember berprofesi sebagai petani, termasuk sebagian besar guru ngaji.
Sejauh ini, nasib petani di Jember jarang mendapatkan perhatian pemerintah. Petani harus berjuang sendiri saat terjadi gagal panen, harga hasil panen anjlok di tengah mahalnya harga pupuk.
"Masalah pertanian, pupuk di sini mahal, kadang gak ada stoknya. Jadi yang mestinya dipupuk, petani gak beli pupuk karena mahal. Mohon dibantu pupuknya," pungkasnya.
Sementara itu, Nur Suroso, salah seorang pegiat pendidikan agama asal desa Glagahwero, Kecamatan Panti juga berharap Gus Fawait memberikan perhatian terhadap lembaga pendidikan agama.
"Bantuan kepada lembaga juga gak ada, padahal dulu ada. Kalau Gus Fawait ini kan santri, pasti paham, pasti mengayomi para guru ngaji, Insya Allah seperti itu," katanya.
Sementara itu, Gus Fawait menyampaikan terima kasih atas dukungan para guru ngaji. Sebagai seorang santri, Gus Fawait memastikan dirinya memahami persoalan guru ngaji dan lembaga pendidikan agama.
Karena itu, Gus Fawait memastikan guru ngaji tidak hanya mendapatkan perhatian khusus, tetapi juga memastikan insentif akan diberikan secara rutin dan terhormat.
Gus Fawait juga merasa kasihan terhadap guru ngaji di Jember. Sebab, mereka selalu didata dan difoto, tetapi tunjangan yang dijanjikan pemerintah tak kunjung cair.
"Saya sangat prihatin dengan guru ngaji. Kasihan, didata terus, difoto terus, tapi gak ada tunjangan. Guru ngaji ke depan saya pastikan tunjangannya kita berikan dan dinaikkan," tegasnya.
Gus Fawait juga menyatakan siap memberikan perhatian dan prioritas bagi para petani. Terutama yang berkaitan dengan kebutuhan pupuk yang selama ini sering dikeluhkan. para petani.
"Pemerintah akan membeli pupuk harga mahal dan akan kita jual dengan harga subsidi. Itu salah satu program kami. Pertanian harus berkualitas," pungkasnya.
Advertisement