Ratusan Desa di Blora Alami Kekeringan
Sebagian wilayah Kabupaten Blora mengalami kekeringan. Ratusan warga desa di wilayah tersebut kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Sri Widjanarsih menyampaikan saat ini terdapat 125 desa yang mengalami krisis air bersih. Tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Blora.
Sesuai dengan peta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata dia, Kabupaten Blora termasuk daerah kekeringan.
"Untuk Kabupaten Blora ada 16 kecamatan yang 14 terdampak kekeringan dan yang dua kecamatan belum," ujar Sri Widjanarsih, Selasa 15 Agustus 2023.
Dari sejumlah wilayah tersebut, lanjut dia, kekeringan terparah terjadi di Kecamatan Jati. Dari 14 desa di wilayah tersebut, 12 desa mengalami krisis air bersih.
Setiap hari, BPBD juga melakukan droping air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan untuk membantu warga.
"Saat ini BPBD sudah menyalurkan air bersih sejumlah desa-desa yang mengalami kekeringan, dan hampir tiap hari kita mengirimkan bantuan air bersih ke desa -desa yang terdampak kekeringan," ungkap dia.
Warga Desa Jepangrejo Kecamatan Blora, Sigit, mengaku, kesulitan air yang dialami warga di desanya terjadi sudah sekitar empat bulan yang lalu
"Sumber air di sumur yang kedalaman sampai 60 meter juga tidak keluar airnya," kata Sigit.
Untuk mendapatkan air bersih, kata dia, warga harus membeli satu tangki air bersih seharga Rp140.000. Kondisi ini tentu memberatkan warga karena pengeluaran mereka semakin bertambah. Warga berharap bantuan air bersih bisa rutin dilakukan untuk meringankan beban warga.
Untuk diketahui, kekeringan di Blora terjadi sejak awal Juli dan akan mencapai puncaknya pada bulan September mendatang.
Advertisement