Ratusan Crosser Adu Keberanian di Pasuruan Motocross Grasstrack
Mohammad Zulmi Aristiawan (18) menjadi nama yang paling banyak diteriaki penonton dalam Pasuruan Motocross Grasstrack Championship 2019, kemarin.
Betapa tidak, remaja yang baru lulus SMA itu menjadi juara di kelas MX 2 Novice, meninggalkan jauh para pesaingnya. Tak hanya jadi kampium, Zulmi juga menunjukkan aksi terbaiknya, yakni meliuk-liukkan tubuhnya saat jumping (melompat) di udara dengan motornya.
“Keren sekali aksinya. Nggak hanya melompat saja, tapi juga menggerak-gerakkan tubuhnya di udara, dan motor gak jatuh,” kata Destian (21), salah satu penonton yang hadir di Sirkuit EGP Wong Deso, Gununggangsir, Kecamatan Beji.
Zulmi mengaku tertarik dengan dunia motocross, setelah mampu mengendarai sepeda motor saat usia 11 tahun. Hampir setiap hari, dirinya kebut-kebutan dengan teman-temannya hingga diketahui oleh kedua orang tuanya. Dari situ, bakat bermotornya langsung diarahkan bapak ibunya.
“Daripada balap liar, mending motocross. Makanya pas saya ketahuan kebut-kebutan, bapak saya langsung ngarahin ke jalan yang semestinya,” katanya.
Setelah berlatih secara intens, Zulmi mulai mengikuti kejuaraan daerah tahun 2012 di Sirkuit ITN Malang dan menjadi juara.
Merasa ingin terus menang, Zulmi tak pernah absen mengikuti kejuaraan motocross hingga menjadi juara nasional untuk kelas MX 2 Junior B.
“Mudah-mudahan bisa naik kelas, tapi tergantung kalau ada sponsor, saya berani. Karena cita-cita ya jadi crosser sejati,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pasuruan Motocross Grasstrack Championship 2019, Suryono Pane menjelaskan, untuk tahun ini, para peserta datang dari sejumlah daerah di luar Pasuruan. Yakni Balikpapan, Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Manado, Boyolali, Bali, dan beberapa daerah lainnya.
"Zulmi turun di kelas MX 2 Novice dari Sidoarjo. Kalau dari Pasuruan mungkinm Cuma 5 crosser saja. Yang lain dari Bali, Blitar, Kediri, Boyolali dan daerah luar Kabupaten Pasuruan,” katanya.
Ditambahkan Pane, setidaknya ada tiga kelas bergengsi yang dilombakan dalam event yang memperebutkan piala Bupati ini. Diantaranya Kelas MX, GTX, dan lokal. Dari tiga kelas ini, ada 22 nomor yang dipertandingkan dengan jumlah crosser yang semakin banyak dan berpengalaman juara di dalam dunia motorcross.
Selain itu, lintasan atau sirkuit yang dibuat dalam event tahun ini dibuat sedikit menantang dan menyimpan banyak kejutan.
"Rutenya 1,4 kilometer. Tanjakannya kita buat lebih tinggi. Ini akan meningkatkan persaingan dan ini merupakan bukti bahwa ajang ini sudah dinanti," katanya.
Advertisement