Ratusan Anti-Kudeta Myanmar Tewas dalam Sehari, Ini Faktanya
Pasukan keamanan Myanmar terus berlaku beringas. Rakyat di bawah junta militer di Myanmar, ternyata membunuh ratusan orang. Termasuk anak-anak, ketika aksi brutal terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi.
"Hari ini adalah hari yang memalukan bagi angkatan bersenjata," kata Dr. Sasa, juru bicara CRPH, kelompok anti-junta, dikutip dari Reuters, Senin 29 Maret 2021.
Jet militer Myanmar juga melancarkan serangan udara di sebuah wilayah yang dikuasai kelompok bersenjata dari etnis minoritas Karen dan sedikitnya dua orang tewas.
Sebelumnya, Serikat Nasional Karen mengatakan telah menyerbu sebuah pos militer dekat perbatasan Thailand dan setidaknya 10 orang tewas termasuk seorang letnan kolonel.
Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pemimpin junta menurut Reuters mengatakan dalam parade untuk memperingati Hari Angkatan Bersenjata bahwa militer akan melindungi rakyat dan memperjuangkan demokrasi.
Para demonstran meluncurkan aksi protes besar-besaran pada Sabtu 27 Maret di wilayah Yangon, Mandalay, dan kota-kota lain.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan pernyataan kecaman atas demo kudeta di Myanmar yang menewaskan hampir seratus orang termasuk anak-anak.
"Kami menerima laporan dari puluhan tewas, termasuk anak-ana," kata kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB dalam sebuah cuitan di Twitter.
Advertisement