Aliansi Sor Terop Turun ke Jalan Tuntut Hajatan Diizinkan
Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Sor Terop turun ke jalan berunjuk rasa di depan kantor DPRD dan kantor Pemerintah Kabupaten Kediri pada Kamis, 30 Juli 2020 siang.
Mereka ini berlatar belakang dari berbagai profesi yang bersinggungan secara langsung dengan acara hajatan serta hiburan. Mereka di antaranya adalah pelaku usaha penyewaan tenda pernikahan, penyewaaan sound system, pelaku kesenian, hingga artis penyanyi atau biduan.
Massa datang dengan mengendarai mobil truk terbuka, membawa kelengkapan sound system. Sound Syestem yang mereka bawah cukup banyak hingga hentakan suara musik yang terdengar begitu keras.
Sesampainya ditempat yang dituju, massa turun dari bak truk terbuka merengsek maju ke depan membaur menjadi satu, lalu menggelar orasi sambil membentangkan poster bertuliskan tuntuntan.
Poster-poster yang mereka bawah ini bertuliskan "kami hanya minta ijin bekerja kembali dangdutan malih", "Kediri ijinkan kami bekarya kembali " dan lain sebagainya .
Sebelum orasi dimulai, salah satu perwakilan mengingatkan kepada massa untuk memakai masker dan agar selalu jaga jarak. Dalam orasinya, perwakilan pengunjuk rasa menuntut pemerintah daerah segera memberikan izin kepada para pelaku usaha maupun seniman, terutama berkaitan langsung dengan acara hajatan, agar mereka bisa bekarya kembali untuk menyambung hidup.
Para pelaku usaha dan seniman ini mengaku semenjak 5 bulan terakhir atau selama masa pandemi, mereka sepi job. Tidak ada lagi warga yang mau menyewa peralatan sound syistem, tenda dan electone milik mereka.
"Tolong sekali lagi, kami dari pelaku seni Kediri Raya, di sini hanya meminta izin agar sor terop serta acara lain sebagainya diperbolehkan seperti halnya kota-kota lain," teriak salah satu koordinator aksi.
Teriakan ini mendapat sambutan antusias dari ratusan temanya yang lain. Selain berorasi, koordinator aksi juga mengajak dua wanita berparas cantik naik ke atas mobil untuk berjoget dan bernyanyi.
Meski terik matahari terasa begitu panas, mereka terus bergoyang sambil menunggu hasil dengar pendapat ke-15 perwakilan yang diizinkan masuk ke dalam untuk berdialog.
Nur Kabib selaku koordinator aksi menjelaskan tujuanya datang berunjuk rasa hanya menuntut agar diberikan izin acara hajatan di sor terop, walaupun nantinya jika memang diharuskan menggunakan protokol kesehatan.
"Maka dari itu, kami turun ke jalan cuman meminta izin, satu aja. Hari Senin, ada rapat dari tim gugus tugas yang akan disampaikan hari Selasa untuk kami. Kita nanti diundang pada hari Selasa, kita positif thingking saja terhadap beliau selaku pemangku kebijakan," harapnya.
Selepas hearing, massa yang berjumlah ratusan ini kemudian membubarkan diri. Jalannya aksi sendiri berlangsung kondusif, dengan mendapat pengawasan dari petugas ke Polisian Polres Kediri dan Polsek jajaran samping.