RATJOEN CC Ingin Kontes Foto Jadi Sarana Edukasi bagi Cyclist
Ngopibareng.id dan Otak-otak Event Organizer menyelenggarakan kontes foto di tengah pandemi dengan tema "Tetap Beraktifitas Prokes Prioritas". Tema itu diambil untuk ikut kampanye kehidupan normal baru yang digagas WHO dan pemerintah RI.
Apalagi Pemerintah RI terus mengkampanyekan kepada warga untuk mulai bergerak menuju masa Adaptasi Kebiasaan Baru atau sering disingkat dengan AKB. Atau lebih familier dengan sebutan New Normal.
Adaptasi Kebiasan Baru ini secara mudah sering disingkat dengan 6M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Mengurangi mobilitas, Menghindari makan bersama.
Mengadaptasikan kebiasaan baru dalam aktivitas sehari-hari tentu tidaklah mudah. Butuh waktu untuk membiasakan. Tapi mau tak mau harus dijalankan karena resikonya tertular Covid-19 dan bisa berujung kematian. Untuk itu, kontes foto ini diselenggarakan untuk mengadaptasi hal itu secara perlahan-lahan.
Total hadiah yang direbutkan sebesar Rp 20.250.000 dan kemungkinan akan bertambah lagi. Satu pemenang utama memperoleh Rp 2 juta, 35 pemenang favorit masing-masing mendapatkan Rp 500.000 dan 3 hadiah kejutan senilai Rp 250.000.
Foto terbaik akan dipajang di ngopibareng.id dan media sosial panitia. Foto haruslah kondisi asli, bukan setengah atau dibuat dalam studio. Foto menggunakan ponsel, tidak boleh menggunakan kamera profesional. Kontes ini terbuka untuk umum seluruh warga Indonesia. Kontes foto ini berlangsung mulai 26 Juli hingga 31 Agustus 2021. Yang berminat ikut dan daftar, cek Instagram @kontesfoto.wfh
Salah satu supporting acara ini adalah komunitas sepeda, Ratjoen Cycling Club (CC) Komunitas sepeda Pascal yang berbasis di Malang, Jawa Timur. Pembina Ratjoen CC Irawan Djakaria atau sering dipanggil Pak Kom mengatakan, salah satu harapan di dalam kontes foto ini adalah para fotografer bisa membantu para pesepeda mengkampanyekan kegiatan positif dan perasaan keringat di tengah pandemi. Apalagi hampir di seluruh wilayah Jatim, para pegiat sepeda menjamur di tengah 'hujan' pandemi.
"Kami sih berharap kegiatan sepedaan kami ini bisa jadi objek yang menarik bagi fotografer. Apalagi di seluruh Jatim kan ada banyak pesepeda. Untuk di Malang, ada kami yang siap untuk difoto hehehehe," kata Pak Kom.
Tak hanya untuk menjadi objek foto para fotografer yang ikut kontes foto, Kom berharap foto-foto yang dijepret oleh para fotografer bisa menjadi media publikasi dan edukasi, bagaimana cara bersepeda yang aman dan nyaman di tengah pandemi. Bukan hanya kayuh-kayuh di jalan tanpa aturan dan arogan.
Ia ingin dengan hasil foto para peserta, bisa menjadi ladang edukasi untuk para cyclist baru-baru, yang membahayakan diri sendiri ataupun orang lain di jalanan. Misal tak memakai helm, atau crossing line di jalan tanpa aturan dan melihat kendaraan lain di belakangnya.
"Kami ingin sebagai sarana edukasi. Biar teman-teman pesepeda lainnya itu tau, gimana sih bersepeda yang aman dan nyaman. Biar nggak asal mancal jarak jauh, tapi tidak mengukur denyut nadi atau kekuatan. Ya kami ingin pesepeda bisa melihat foto-foto itu dan tertarik untuk ikut club," katanya.
Sebab kata Pak Kom, ikut klub bukan hanya untuk gagah-gagahan dengan memakai seragam klub. Namun juga bisa menjadi tempat sekolah atau media mendidik para cyclist agar menjadi penggowes yang patuh, aman, nyaman, dan tak arogan. Apalagi ketika bersepeda jarak jauh, dengan klub lah para cyclist baru bisa tahu cara-cara yang benar.
Seperti menyediakan Sweeper di depan untuk membuka jalur, medic untuk keamanan dan kesehatan, hingga tim-tim lainnya yang membantu jika terjadi sesuatu di jalan. Ban gembos atau tak kuat mengayuh. Tak hanya itu, klub juga bisa menjadi sarana silaturahmi antar cyclist.
"Kalau di klub sudah sama semua, tak lihat jabatan atau sebagainya. Di cyclist itu brotherhood atau persaudaraanya kuat. Kami juga mengedukasi teman-teman yang baru. Intinya kami ingin teman-teman bisa bersepeda dengan aman," katanya.
Sebagai salah satu pendukung acara ini, Pak Kom berharap para warga bisa terus beraktivitas secara normal di tengah pandemi. Tetap bisa berolahraga dengan protokol kesehatan yang baik. Bersepeda adalah salah satu medium yang bisa dimanfaatkan.
"Pandemi itu selain tetap Prokes ya, kita juga harus jaga imun tubuh kan dengan berolahraga, dengan perasaan keringat. Sepeda bisa menjadi pilihan yang menarik untuk olahraga. Kami sangat membuka diri bagi Cyclist baru untuk gabung dan kita olahraga bareng. Ratjoen CC ada di seluruh Indonesia, khususnya di Malang. Tetap sehat agar tetap bisa beraktivitas," katanya.
Advertisement