Rasulullah Mendoakan Kebaikan, Kisah sebelum Nabi ke Taif
Suatu sore KH Husein Muhammad membaca lagi kisah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW), "yang selalu membuat mataku mengembang air lalu menetes satu-satu." Berikut catatan lengkapnya:
Beberapa hari sebelum ke Thaif untuk misi dakwah Tauhid, Nabi menerima perlakukan menyakitkan dari seorang pemuda Quraisy. Ia menyiram kotoran ke muka dan tubuh Nabi. Diperlakukan seperti itu Nabi diam saja. Tak tampak di wajahnya tanda-tanda marah.
"Andaikata pamanku, Abu Thalib, masih ada, dia pasti akan melindungiku, dan anak muda itu tak akan berani melakukan hal itu terhadapku", kata hatinya sambil menyimpan luka, tanpa ada pikiran sedikitpun untuk membalasnya.
Fathimah putri tercintanya menyaksikan hal itu dan menangis. Dengan tetap memperlihatkan sikap sabar yang tinggi, Nabi mengatakan: "Anakku, janganlah bersedih hati. Tuhan pasti akan melindungi ayahmu. Semoga pemuda itu memeroleh hidayah, pencerahan dan terbuka hatinya. Perlakuan itu karena dia tidak mengerti".
Sungguh luar bisa mengagumkan pribadi Nabi yang mulia itu. Meski dalam luka hati yang mendalam dan tercabik-cabik, beliau tetap tegar, tenang, amat tabah dan tetap memberikan perhatian kepada anak perempuannya. Ia tidak memikirkan dirinya sendiri. Bahkan ia tak juga ingin membalas pemuda tadi. Meski bisa.
Betapa indahnya kata-kata Syeikh Syams Tabrizi yang disampaikannya kepada maulana Rumi, itu. Ia bagai kata-kata Epictetus :
ليس هناك سوى طريقة واحدة للسعادة، وهي أن نتوقّف عن القلق حول الأشياء التي لا يمكننا إدراكها.(ابيكتيتوس)
Hanya ada satu jalan untuk bahagia: "biarkan gelisah hatimu atas hal-hal diluar kuasamu, berlalu". Jangan pikirkan.
Zikir Pagi
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Advertisement