Rasulullah: Jangan Usir Orang Lain dari Tempat Duduknya
Masalah kedudukan pada masa sekarang menjadi incaran banyak orang. Duduk dalam suatu perhelatan ada hal-hal etika yang harus dipegang. Sesuai yang diajarkan Islam, sesuai yang dicontohkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW).
Sedang dalam hal kekuasaan, kedudukan bisa diperebutkan dengan banyak jalan. Misalnya aksi demonstrasi dan kecaman agar seseorang tak kerasan dalam melaksanakan amanah yang diterimanya.
Dari Ibnu Umar radiyallahu’anhuma ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
وَعَنْ ابْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ « لَا يُقِيمُ الرَّجُلُ الرَّجُلَ مِنْ مَجْلِسِهِ, ثُمَّ يَجْلِسُ فِيهِ, وَلَكِنْ تَفَسَّحُوا, وَتَوَسَّعُوا » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
" Janganlah seseorang mengusir orang lain dari tempat duduknya kemudian ia mengambil alih tempat duduk tersebut, akan tetapi berilah ia kelonggaran dan keluasan. ” (H. R. Bukhari, no. 6270 dan Muslim, no. 2177)
Enam Hikmah:
1. Itulah motivasi ajaran Islam yang sangat indah agar seseorang menempatkan diri sesuai haknya.
2. Hukumnya haram menyuruh orang lain berdiri dari tempat duduknya, dan dia.yang menyuruhnya kemudian menempatinya.
3. Pemilik tempat duduk pertamalah yang berhak menempatinya.
4. Apabila pemilik tempat duduk itu ke tempat hajat, dan dia kembali ke tempatnya, maka dia lebih berhak untuk menempatinya kembali.
5. Anjuran untuk memberikan keleluasaan pada orang lain dalam suatu majlis.
6. Bila kita diagungkan orang lain, karena status kita, maka sebaiknya kita biasa saja, ini sebagai wujud ketawadhu'an atau andap ashor kita kepada orang lain.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu baik dihadapan manusia, selalu baik dihadapan Allah SWT. Aamiin....!!!
Demikian tausiyah pagi bersama Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.
Advertisement