Rasulullah Disesatkan, IPNU Jabar Polisikan Ustadz Gaul Ini
“Kami khawatir dengan tasfiran (dengan menyesatkan Nabi SAW) itu, membuat masyarakat salah paham atas Nabi Muhammad. Apalagi, segmentasi Evie yang menyasar anak muda ini, yang bisa membuat generasi bangsa salah persepsi,” kata Hasan Malawi.
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat memolisikan Evie Effendi. Ustadz gaul ini dilaporkan ke Polda Jabar per tanggal 11 Agustus 2018. Evie dilaporkan atas dugaan UU ITE dengan nomor laporan: LPB/769/VIII/2018/JABAR. Pelapornya, Hasan Malawi, tak lain adalah Wakil Ketua Bidang Kaderisasi IPNU Jabar.
Dalam laporannya, pelapor menyebut ceramah ustaz Evie soal tafsir surat Ad Duha ayat ke-7, yang menyatakan semua orang di muka bumi ini pernah tersesat, termasuk Nabi Muhammad. Jadi orang yang memperingati maulid nabi memperingati kesesatannya.
Menurut Hasan Malawi, langkah yang dilakukan organisasi badan otonom NU Jawa Barat ini, merupakan kegelisahan sebagai kader IPNU.
“Karena tafsiran yang dilakukan Evie Effendi sudah sangat krusial sekali salahnya," katanya.
"Sehingga kemudian kita musyawarah dan sebagainya akhirnya kita ikhtiar melaporkan ke Polda Jabar. Karena eskalasinya di Jabar. Jadi muncul kegelisahan, khawatir kalau itu tidak dilakukan bisa repot," tutur Hasan, yang juga Wakil Ketua Bidang Kaderisasi IPNU Jabar.
Tafsiran yang dilakukan Evie Effendi soal Nabi Muhammad itu sangat keliru.
“Kami khawatir dengan tasfiran itu, membuat masyarakat salah paham atas Nabi Muhammad. Apalagi, segmentasi Evie yang menyasar anak muda ini, yang bisa membuat generasi bangsa salah persepsi,” tegasnya.
Bila kaum muda menerima begitu saja akan terjadi salah paham dan dianggapnya Nabi itu sesat, menjalankan Maulid Nabi menyesatkan.
“Lalu bagiamana rasionalisasinya?," ujar Hasan.
Dalam catatan ngopibareng.id, ceramah ustadz Evie Effendie menuai reaksi dan polemik dari pelbagai kalangan tokoh agama. Dalam salah satu isi ceramahnya, Evie menyebut "Nabi Muhammad pada awalnya adalah sesat".
Evie mengutip ayat 7 pada Surat Ad-Dhuha. Dia mengatakan Muhammad sebelum menjadi nabi adalah sesat. Dia juga mempertanyakan tradisi Muludan atau Maulid Nabi yang dilakukan kebanyakan masyarakat di Indonesia.
"Setiap kita bodoh, ada di Al-Quran Surat Ad-Dhuha, 'wa wajadakan dhaallan fa hada'. Setiap orang itu sesat awalnya, Muhammad termasuk. Maka kalau ada yang Muludan ini memperingati apa ini, memperingati kesesatan Muhammad," kata Evie dalam cuplikan ceramahnya.
Karena banyaknya reaksi yang muncul, Evie buka suara dan meminta maaf. Permintaan maaf itu diunggahnya dalam video di Instagram:
"Dengan menyebut nama-Mu Ya Allah kami bertawakal, berikhtiar dengan pernyataan ini. Saya bersaksi tiada Illah kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah mutlak pilihan Allah dan utusan Allah sebagai Rahmatan lil Alamin untuk kami para umatnya. Saya Evie Effendie manusia biasa yang saya nyatakan saya bersalah karena di satu ceramah saya, saya menyatakan Muhammad sebelum diangkat nabi tersesat tapi maksudnya bukan itu.
Kalaupun itu sudah dianggap sebagai pernyataan dan sudah publish, mohon maaf atas kesalahan saya dengan pernyataan itu. Kepada ormas Islam. Muhammadiyah, Persis, NU atau apapun ormas Islam, atas nama pribad saya memohon maaf semoga ini menjadi hikmah dan pelajaran bagi siapapun agar berhati melisankan suatu terlebih agama. Dengan kejadian ini saya belajar banyak bahwa saya dhoif akan ilmu agama maka tolong bimbing saya, tuntun saya lebih bijak lebih arif menyampaikan pesan-pesan agama yang jadi tanggung jawab kita semua.
Apakah memaafkan saya? Apakah jemaah di sini memaafkan saya? Terima kasih semoga ungkapan amalnya menjadi amal saleh. Semoga Allah mengampuni seluruh kesalahan dosa apapun itu bentuknya sengaja tidak sengaja, kecil besar, sadar tidak sadar. Semoga Allah mengampuni". (adi)