Rapat Raksasa Ikada 1945 Menurut Anies Baswedan
Rapat Raksasa Ikada 1945 Menurut Anies Baswedan
Tanggal 19 September 76 tahun yang lalu, berlangsung rapat besar di Jakarta yang terkenal, yaitu Rapat Raksasa Ikada. Berbondong-bondong rakyat menghadiri rapat raksasa berlangsung 20 September 1945, untuk mendengarkan pidato Presiden Sukarno.
Hari ini di Jakarta berlangsung peringatan Rapat Raksasa Ikada. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir dan memberi sambutan, yang mengajak masyarakat untuk memaknai peringatan ini sebagai momentum untuk memperkuat persatuan antara pemerintah dan rakyat dalam menghadapi tantangan yang ada saat ini, yakni pandemi COVID-19.
"Hari ini kita memperingatinya bukan sekedar untuk mengingat-ingat. Kata peringatan adalah untuk mengingatkan kita bahwa peristiwa itu menggambarkan bersatunya pemerintah dan rakyat," kata Anies, pada upacara Peringatan Rapat Raksasa Ikada di Jakarta, Senin.
“Bedanya 76 tahun lalu pemerintah dan rakyat bersatu melawan penjajahan, kalau saat ini pemerintah dan rakyat bersatu menghadapi pandemi virus corona. Rapat Raksasa Ikada memberikan hikmah dalam penanganan pandemi COVID-19 karena ada kerja bersama antara pemerintah dan juga rakyat,” katanya..
Menurut Anies Baswedan, Rapat Raksasa Ikada pada September 1945 adalah cikal bakal gerakan rakyat di sejumlah titik di Tanah Air. “Misalnya peristiwa 10 November di Surabaya, kemudian gerakan di Ambarawa hingga di Bandung, semua adalah rentetan dari Rapat Ikada,” tambahnya.
“Lapangan Ikada pada tahun 1945 berada sekitar 200 meter dari Balai Kota Jakarta yang saat ini bernama Monumen Nasional.Dalam rapat raksasa itu, sebanyak 300 ribu dari total penduduk DKI Jakarta saat itu mencapai 623 ribu, berkumpul di Lapangan Ikada untuk membangkitkan kekuatan rakyat setelah Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Pekik merdeka atau mati, menggelora di antara ratusan ribu orang. Bisa dibayangkan betapa menggugahnya peristiwa itu. Dari sanalah kemudian rentetan ini menjadi peristiwa luar biasa bersejarah," katanya.
Berkumpulnya ratusan ribu orang saat itu, menurut Anies, bukan hanya menginginkan kemerdekaan dari tangan kolonialisme, tapi juga kemerdekaan untuk keadilan sosial. Kini setelah 76 tahun keadilan sosial masih terus berproses dan harus dituntaskan.
"Kita di Jakarta memiliki tanggung jawab ekstra karena di sini pusat perekonomian, pemerintahan, kegiatan budaya, sosial, semua aktivitas bermuara di sini. Mari kita sama-sama teruskan semangat dari Rapat Raksasa Ikada," kata Gubernur DKI Jakarta. (asm)