Rapat Kerja Hari Ke-1, Bahas Potensi Lokal Hingga Berbalas Pantun
Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Rakerkomwil) IV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke-18 tahun 2023 di Kota Pasuruan, berlangsung seru. Beberapa narasumber secara bergantian saling berbalas pantun saat berkesempatan berbicara di atas panggung.
Salah satu pantun menggelitik datang dari Ketua Apeksi Pusat, Bima Arya Sugiarto. Melalui sebuah pantun, Kang Bima, sapaan akrabnya mencoba memuji kesuksesan Gus Ipul memimpin Kota Pasuruan.
"Rakerkomwil di Pasuruan keren sekali, jadi inspirasi semua walikota" ujar Kang Bima yang juga walikota Bogor ini dalam bait terakhir pantunnya.
Bima Arya menjadi salah satu keynote speaker yang banyak memberikan pandangan dan gagasannya mengenai perkembangan pemerintah kota ke depan. Ia menyebut bagaimana kemajuan kota di Indonesia akan mencerminkan kemajuan Indonesia yang akan datang. Dia menyebut bahwa banyak para pemimpin kota yang akhirnya sukses melejit hingga ke tingkat yang levelnya lebih tinggi karena reputasi dalam memimpin kota.
"Walikota itu game changer dalam kepemimpinan kota. Bagaimana kota itu bisa berubah wajahnya, tergantung dari bagaimana walikota memimpinnya," kata Bima.
Menurut Bima, Kota Pasuruan adalah salah satu contoh sempurna bagaimana peran walikota mampu mengubah wajah kota melalui diferensiasi dengan kota lain.
"Gus Ipul cerita bagaimana beliau berpikir keras memunculkan sesuatu yang beda dari Kota Pasuruan dengan kota lain. Akhirnya ketemulah kekuatan itu pada wisata ziarah dipadukan dengan konsep payung Madinah," ucapnya.
Apa yang dilakukan Gus Ipul di Kota Pasuruan, kata Bima, adalah salah satu bentuk inovasi yang dapat dilakukan di masing-masing pemkot. Ia juga menambahkan inovasi menurutnya akan jauh lebih bermanfaat apabila dibarengi dengan penguatan potensi lokal.
"Kalau di Bogor ada satu hari di mana pegawai pemkot akan memakai busana casual produk lokal. Ini bagus sebagai cara memajukan UMKM," lanjutnya.
Senada dengan apa yang disampaikan Arya Bima, Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga berbicara tentang usahanya untuk terus belajar dari Kota lain untuk menggali dan memanfaatkan potensi lokal agar menjadi sesuatu yang lebih besar dan bermanfaat bagi warga Kota Pasuruan.
"Saya tidak malu belajar kepada kota yang lebih dulu maju. Saya belajar dari Kota Probolinggo, Kota Madiun, kota Mojokerto, dan kota lain supaya kinerja kita lebih baik.", tegas Gus Ipul
Untuk membawa ilmu yang ia peroleh, Gus Ipul menyebut konsep ATM (amati, tiru, modifikasi) menjadi metode yang pas untuk diaplikasikan di Kota Pasuruan.
"Untuk itu, inilah manfaat diselenggarakannya rapat apeksi di Pasuruan. Bukan dampak langsung, namun untuk jangka panjang akan sangat bermanfaat bagi tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan jadi kesempatan kita belajar dari kota lain" ujarnya.
Rapat kerja hari ke-1 kemudian dilanjutkan dengan pembahasan materi oleh Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik.