Rapat Dinas LKPJ, Dewan Singgung Persiapan Sekolah Tatap Muka
DPRD Kota Surabaya melakukan pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) bersama Dinas Pendidikan (Dispendik). Dalam rapat tersebut, selain membahas LKPJ, pansus dan dinas juga mendiskusikan teknis Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang rencananya akan digelar pada Juni 2021.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno mengatakan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menjalankan PTM di tengah pandemi. Pertama, kesiapan sekolah beserta semua instrumennya. Salah satunya, pembatas untuk menjaga jarak aman. Selain itu, setiap warga sekolah yang hendak masuk harus melewati pengecekan suhu tubuh.
Selain itu Anas juga meminta vaksinasi bagi para guru secara total. Menurut Anas, semua guru harus dipastikan sudah divaksin sebelum sekolah dibuka seperti biasa.
"Karena pandemi belum berakhir meski kurva persebarannya sudah melandai, jadi kita harus pastikan semua aman," kata Anas.
Anas berharap rencana PTM benar-benar dimatangkan sebelum dilaksanakan. Khususnya, prosedur pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan menjaga protokol kesehatan (prokes).
"Yang penting prokes. Ini jangan sampai diabaikan. Harus benar-benar diperhatikan," ucapnya.
Sementara itu Ketua Komisi B Luthfiyah mengusulkan adanya pendampingan khusus bagi siswa. Khususnya, yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Sebab, pemahaman anak di tingkat SD akan pentingnya prokes masih rendah. Ia menginginkan, anak-anak harus patuh prokes.
"Anak-anak masih suka kumpul, main, kemana-mana sama temannya. Itu kan agak bahaya ya, bagaimana caranya Dispendik supaya bisa lebih diawasi dan dikontrol," terangnya.
Luthfiyah meminta agar masukan-masukan yang diberikan oleh anggota dewan diperhatikan. Sebab, dinas terkait harus ekstra hati-hati dalam menjalankan PTM. Jangan sampai nantinya ada klaster baru di sekolah.
"Ini untuk kebaikan kita semua. Kalau soal capaian kinerja, sudah bagus lah. Tinggal ini persiapan belajar tatap muka harus serius," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo memastikan persiapan membuka kembali sekolah untuk menjalankan PTM hampir tuntas. Saat ini, Dispendik sedang menyusun Standard Operating Procedures (SOP) agar prokes tetap bisa ditegakkan di dalam lingkungan sekolah.
"Beberapa sekolah juga sudah kami ajak simulasi. Jadi, insya Allah sudah siap," katanya.
Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) itu mengatakan PTM nantinya akan dibagi menjadi dua. Yakni, tatap muka dan daring (dalam jaringan). Sebab, harus ada izin dari wali murid untuk siswanya yang bersedia menjalani PTM.
"Nanti yang tidak berkenan tatap muka tetap bisa mengikuti pembelajaran daring," terangnya.