Ranting Desa Bakung, Geliat NU di Udanawu Blitar
Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Bakung, Udanawu, Kabupaten Blitar, berencana membangun Kantor Sekretariat bersama badan otonomnya. Rencananya kantor akan dibangun di Jl. Raya desa setempat.
Lokasi tanah sudah tersedia dan sangat strategis karena berdekatan dengan semua fasilatas desa. Mulai fasilitas masjid, pendidikan dan pesantren.
Di lokasi itu rencananya akan dibangun, selaian kator sekretariat. Juga akan dibangun Kantor Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu dan Madrasahnya. “Rencana ini sudah mulai di sosialisasikan ke anggota NU dan MWC,’’ ujar Mohammad Saeroji, ketua PR NU Desa Bakung.
Menurut Saeroji, selama ini meski belum memiliki sekretariat sendiri NU dan badan otonomnya sudah bisa beraktivitas. Dengan ndopleng disekretariat NU milik MWC NU Udanawu dan Muslimat NU Udanawu.
Namun demikian, setelah ada warga NU yang mewakafkan tanahnya untuk dipergunakan untuk kemaslahatan jamiyah NU. Maka pengurus berinisiatif membangun kantor sekretariat sendiri.
“ Seseui keputusan rapat pengurus. Semua setuju rencana ini dilaksanakan,’’ ungkap Saeroji yang juga alumnus pesantren Mambaul Hikam, Mantenan Udanawu Blitar itu.
Menurut Saeroji yang diperkuat oleh Rais Syuriyah NU Bakung, Kiai Imam Makrus, bahwa dilokasi itu juga akan dibangun, Kantor Yayasan Yatim Piatu.
“NU Bakung punya lembaga sosial yang berkiprah di santunan anak yatim bernama Yayasan“ Budi Luhuhur Sejati”. Ini yayasan resmi dan sudah berbadab hukum resmi dan terdaftar di notaris,’’ ungkap Saeroji.
Hal itu juga dibenarkan ketua Yayasan Budi Luhur Sejati, Juremi. “Setiap Tahun sudah menyantuni anak Yatim. Yang terbaru kita menyantuni 35 anak yatim. Masing-massing Rp 3 jutaan. Tahun lalu juga demikian,’’ tambah Juremi.
Ia jelaskan, jumlah warga NU beserta badan otonomnya se desa Bakung hampir 4000 orang lebih. Padahal jumlah penduk desa Bakung jumlahnya hampir 4.275 orang.
“Jadi bisa dikatakan hampir 100 persen penduduk Bakung yang muslim adalah anggota NU. Untuk itu kami tergerak untuk mempertahankannya dengan cara memperbanyak aktivitas ke NU-an. Untuk menunjang itu sangat diperlukan sekretariat yang representatf,’’ kata Saeraoji.
“ InsyaAllah tahun 2021, gedung sudah dimulai pembangunannya. Doakan sukses,’’ tambah Imam Makrus dan Juremi.
Tak berlebihan, di desa Bakung telah berdiri empat PAUD, TK ada 3 milik NU, MI Wahid Hasyim, MTs Ma’arif, Aliyah Ma’arif dan semua berakreditasi A plus. Tahun ini rencananya juga akan berdiri Universitas NU yang merupakan pengembangan dari UNU Kabupaten Blitar. Belum lagi ada 4 TPQ, 3 Madrasah Diniyah, 4 Pondok Pesantren.
“Jumlah masjid ada 7. Mushola lebih dari 80 buah. Tempat-tempat itu selama ini kami jadikan acara kegiatan NU secara bergiliran. Alhamdulillah berjalan dengan baik,’’ tandas Imam Makrus.
Disinggung berapa dana yang dibutuhkan? Ia mengaku 1 miliar lebih. “ Insyaalloh dana yang dibutuhkan sekitar 1 milair lebih. Dana insyaalloh akan datang dari para donatur dan dari pihak-pihak lain. Khususnya warga NU sendiri. Doakan lancar,’’ pinta Saeraji.
Memang tidak berlebihan kalau NU Bakung ingin memiliki sekretariat sendiri. Karena memang desa itu merupakan bisa dikatakan desa NU atau Mekahnya Kecamatan Udanawu.
“Se-Kabupaten Blitar ini ada 22 Kecamatan. Basis hijau atau NU ya di Udanawu. Udanawu Basis NU nya di Desa Bakung. Maka biasa orang Islam Blitar bilang Mekkahnya Blitar ya.. desa Bakung,’’ ungkap KH Syaikuddin Rohman, Wakil Ketua NU PC NU Kabupaten Blitar.
Banyak prestasi yang diraih oleh masyarakat dan warga NU Desa Bakung. Karena baik lembaga pendidikan dan aktivitas ke NU annya sangat luar biasa.
"Khususnya Kecamatan Undanawu dan Umum nya kabupaten Blitar. Hubungan ulama dan umaro’ sangat serasi. Begitu pula dengan desa Bakung. Sehingga semua kegiatan bisa seiring sejalan,’’ kata Kiai Syaikuddin.
Misal sekolah paling dasar yakni PUD Al-Hidayah. Pendidikan yang dikelola oleh ibu-ibu Muslimat NU ini memiliki siswa lebih dari 50 anak sedesa. Juga sekolah TK Al Hidayahnya. Ada 3 TK yang ditangani Muslimat.
Semuanya murudnya tidak kurang dari 75 anak. Begitu juga Madrasah Wachid Hasyim. Saat ini sekolah-sekolah SD bingung cari siswa. Jutsru MI Wahid Hasyim kebanjiran siswa. MTs Ma’arif juga begitu hingga saat ini memiliki lebih dari 900 siswa lebih.
“Bila Aliyahnya menjadi Aliyah swasta terfavorit se-Kabupaten Blitar bahkan se Karesidenan Kediri. Karena memiliki siswa lebih dari 1800 siswa,’’ ungkap Syaikuddin.
Belum prestasi di bidang yang lain, lanjut Syaikuddin. Contoh bidang olah raga. Pencak Silat, Tinju, Wushu, Kayboxer dan Marching Band.
“Khusus Marching Band dan Drum Band yang bernama Masama Al-Star dan Gita Masama ini sering menjuarai tingkat Nasional. Misalnya Kejurnas dan Pon. Bahkan pernah juga mengikuti Kejuaraan Marchin Band sampai ke Malaysia juga,’’ tandas Syaikuddin.
“Bahkan Marching Band Masama menjadi langganan undangan acara PBNU. Misalnya saat acara Global Peace di Gelora Bung Karno dan Harlah NU,’’ tambah Amik Badrut Niam, sekretaris NU Ranting Bakung.
Desa ini juga menelorkan Juara MTQ Tingkat Nasional Bahkan Internasional. Namannya Ustadz Mohammad Bastomi dan Mohammad Abdul Rohman. Kakak beradik ini pernah menjuarai MTQ tingkat Nasional. Demikian dilaporkan Imam Kusnin Ahmad.