Rantang Kasih, Program Baru Anas untuk Muliakan Lansia
Banyuwangi : Pemkab Banyuwangi segera memulai program pemberian makanan bergizi secara gratis kepada warga miskin, terutama lanjut usia yang sudah benar-benar tidak produktif. Program ini dijalankan dua bulan ke depan setelah sinkronisasi payung hukumnya tuntas.
”Programnya sudah kami siapkan, namanya Rantang Kasih. Tahap awal ini ada 1.000 warga miskin terutama lansia yang akan disasar. Semester dua 2018 ditambah jadi 2.000 warga. Total anggaran sekitar Rp 5,5 miliar. Tiap hari kita antarkan makanan bergizi ke tempat-tempat mereka,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Anas menambahkan, makanan yang diantarkan sudah sesuai dengan standar gizi seimbang yang akan disupervisi oleh Dinas Kesehatan. ”Ada sayur, buah, daging, dan kebutuhan lain yang diatur tiap harinya. Nanti juga dipetakan, mana yang lansia tidak boleh makan daging karena mungkin punya penyakit tertentu. Jadi jangan gara-gara makan ini nanti kolesterolnya tambah naik. Bukannya sehat, malah gawat,” kata Anas setengah bercanda.
Anas juga menjadikan program ini sebagai upaya meningkatkan rasa cinta kepada orang tua. Dia pernah menemukan fakta yang cukup menyedihkan tentang orang tua yang hidup sendirian dalam kondisi kekurangan, sedangkan anaknya hidup berkecukupan di tempat lain.
”Ini benar terjadi. Ada lansia kekurangan hidup sendirian di rumah yang tidak layak di sebuah desa, setelah dicek sama perangkat desa, anaknya beliau itu hidup berkecukupan dengan pekerjaan layak, pokoknya ekonominya cukuplah, di kecamatan lain. Lihat fakta itu, antara ingin marah dan ingin nangis jadi satu,” ujar Anas yang memenangkan Pilkada Banyuwangi 2015 lalu dengan perolehan suara hampir 89 persen.
”Saya ingin bilang, siapalah kita ini tanpa orang tua. Jadi sayangi orang tua, termasuk lewat program ini saya mengajak siapa pun untuk ikut terlibat. Jika ada tetangganya yang kesusahan, mari membantu,” imbuh bupati berusia 44 tahun ini.
Untuk memperluas cakupan program, Anas juga akan menggandeng Badan Amil Zakat serta lembaga-lembaga lainnya, termasuk dunia usaha. ”Mari jadikan program ini sebagai program keroyokan. Pemerintah daerah dalam tahap awal ini bisa 1.000 orang dan nanti naik 2.000 orang, kalau yang lain terlibat nanti bisa terus nambah jadi 3.000 orang,” papar Anas. (Hud)
Advertisement