Ranil Wickremesinghe, Sri Lanka dan Keruntuhan
Ketika Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri dari jabatan sebagai Presiden Sri Lanka, dunia pun terbelakak. Betapa negeri kepulauan di selatan India itu, benar terpuruk. Tapi, konflik politik memang tak bisa dihindari ketika suatu negara menghadapi masalah besar. Pemicunya, runtuhnya elemen-elemen ekonomi rakyat. Pasca-mundurnya Rajapaksa, akankan memastikan transisi kekuasaan yang damai.
Yang menarik, usai mengundurkan diri, Rajapaksa berkesempatan 'meloncat' ke Singapura. Di Singapura, Rajapaksa dikabarkan pelesiran hingga ke tempat-tempat perbelanjaan. Ia seolah lari dari permasalahan masyarakat, dalam pengertian kiasan sekaligus makna sesungguhnya.
Lalu siapa pengganti Rajapaksa sebagai Presiden Sri Lanka?
Anggota parlemen Sri Lanka telah memilih Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai Presiden baru negara itu. Meski di mata publik, sosok itu tidak populer. Ranil Wickremesinghe harus memimpin Sri Lanka keluar dari keruntuhan ekonomi. Termasuk memulihkan ketertiban umum, setelah berbulan-bulan terjadi protes massal karena negara yang bangkrut.
Dalam pemilihan yang dilakukan parlemen, Rabu 20 Juli 2022, Ranil Wickremesinghe mendapatkan suara yang banyak. Ia mengalahkan pesaingnya, Dullus Alahapperuma. Ranil Wickremesinghe mendapatkan 134 suara. Sedangkan Dullus Alahapperuma hanya 82 suara.
Sri Lanka harus memilih presiden baru, usai Gotabaya Rajapaksa melarikan diri. Ribuan pengunjuk rasa menduduki rumah dinas presiden, hingga memaksa sang penghuni dievakuasi dan akhirnya pergi ke negara lain.
Sri Lanka secara efektif bangkrut. Juga menghadapi kekurangan akut untuk makanan, bahan bakar, dan persediaan.
Ranil Wickremesinghe adalah perdana menteri keenam Sri Lanka dalam 45 tahun terakhir. Saat Rajapaksa melarikan, Ranil Wickremesinghe sudah bertindak sebagai penjabat presiden.
Masa jabatannya setelah terpilih di parlemen ini sampai November 2024. Alias menyelesaikan periode Rajapaksa
Krisis Sri Lanka
Bagi yang belum berpengalaman, Sri Lanka telah terhuyung-huyung di bawah krisis ekonomi yang melumpuhkan ditambah dengan gejolak politik. Kekurangan makanan, bahan bakar, dan persediaan dasar lainnya yang parah diikuti oleh kelambanan 'klan Rajapaksa' telah menyebabkan ketidakpuasan yang membara di antara 22 juta warga di negara kepulauan itu.
Para pengunjuk rasa dari semua lapisan masyarakat, termasuk anggota pendeta Buddha, telah bergabung dengan demonstrasi anti-pemerintah yang menyerukan agar pemerintahan Rajapaksa segera turun. Beberapa minggu setelah mengabaikan panggilan tersebut, pada 10 Mei, Mahinda Rajapaksa akhirnya mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Gotabaya Rajapaksa setelah protes telah berubah menjadi kacau.
Presiden yang Mundur
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri dari jabatannya pada 13 Juli 2022. Hal itu bertujuan memastikan transisi kekuasaan yang damai.
Kediaman Gotabaya bahkan hingga diduduki warga sejak Jumat 8 Juli. Warga sengaja memasuki kamar, makan di dapur, hingga berenang di kediaman orang nomor 1 Sri Lanka tersebut.
Negara berpenduduk 22 juta jiwa tersebut sedang mengalami kelangkaan devisa parah. Akibatnya negara itu sulit mengimpor bahan bakar, pangan dan obat-obatan, serta menjerumuskannya dalam krisis finansial terburuk.
Gotabaya Rajapaksa lahir pada 20 Juni 1949. Ia dikenal sebagai seorang yang kerap memecah pendapat pengamat dunia perpolitikan.
Selain itu, Gotabaya juga kerap dipuji oleh para pendukungnya karena memainkan peran penting dalam menumpas pemberontak separatis Macan Tamil dan telah mengakhiri perang saudara yang berlangsung lama di Sri Lanka pada tahun 2009 lalu saat dirinya menjabat menjadi seorang menteri pertahanan.
Di sisi lain, Gotabaya juga dituduh melakukan pelanggaran HAM dalam penumpasan tersebut. Namun, Presiden Gotabaya membantah tuduhan tersebut dengan tegas.
Kiprahnya di dunia politik negara tersebut, membuat dirinya tidak asing bagi masyarakat bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai seorang Presiden. Kiprah politik Gotabaya di Sri Lanka telah berlangsung sejak lama dan cukup menonjol di mata publik.
Sebelum menduduki kursi Presiden, Gotabaya memangku jabatan sebagai seorang Menteri Pertahanan Sri Lanka di tahun 2005 lalu.
Advertisement