Rangkulan Erat dua Sahabat Jatim-Maroko
Surabaya : Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) merangkul erat Dubes Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah. Rangkulan persahabatan ini dilakukan usai keduanya membahas kerjasama berbagai bidang di Ruang Kerja Wagub Jl. Pahlawan No. 110 Surabaya, Jumat 25 Agustus 2017 siang.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul meminta kepada Pemerintah Maroko untuk meningkatkan kerjasama perdagangan, pariwisata, dan investasi (TTI) dengan Jatim. Potensi TTI sangat besar di Jatim sebab melayani Kawasan Indonesia Timur. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni Dubes Maroko untuk Indonesia mendorong para pengusaha agar berinvestasi, berdagang, dan berwisata di Jatim.
Ia menjelaskan, Maroko adalah negara yang sudah lama mempunyai hubungan baik dengan Indonesia dari segi pertukaran pelajar, budaya, maupun ekonomi khususnya perdagangan, pariwisata dan investasi. Hubungan kerja sama Jatim – Maroko ini semakin meningkat dengan adanya Konsul Kehormatan Maroko di Surabaya dan kunjungan Pemprov Jatim ke Maroko pada tahun 2014.
Lebih lanjut disampaikan Gus Ipul, kunjungannya bersama perwakilan pengusaha dari Jatim ke Maroko pada tahun 2014 yang lalu merupakan upaya peningkatan kerjasama. Dari kunjungan tersebut telah dirintis kerjasama sister province antara Jatim dengan Provinsi Tangier Maroko.
Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin RI, neraca perdagangan Jatim – Maroko selama kurun waktu 2013-2017 menunjukkan defisit bagi Jatim. Namun angka defisit tersebut terus berkurang dari tahun ke tahun.
“Ini menunjukkan hubungan dinamis antara Maroko dengan Indonesia khususnya Jatim. Konsul Kehormatan Maroko di Suraba ikut berperan meningkatkan kerjasama Jatim-Maroko,” jelasnya.
Dicontohkan, pada tahun 2015, Jatim mengalami defisit perdagangan dengan Maroko US 80,83 juta dolar dengan rincian ekspor Jatim ke Maroko mencapai US10,95 juta dolar dan impor dari Maroko ke Jatim mencapai US91,78 juta dolar. Sedangkan pada tahun 2016, defisit perdagangan Jatim dengan Maroko semakin berkurang menjadi US34,24 juta dollar dengan rincian ekspor mencapai US11,15 juta dolar dan impor mencapai US45,39 juta dolar.
Selama periode tahun 2013-2017, perkembangan ekspor Jatim ke Maroko mengalami fluaktuatif dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 35,90 persen. Adapun rata-rata sharenya terhadap total ekspor Jatim selama periode di atas sebesar 0,07 persen per tahun.
Untuk perkembangan nilai impor non migas Jatim dari Maroko selama kurun waktu 2013-2017 cenderung menurun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar (22,97 persen) per tahun dengan rata-rata sharenya terhadap total impor Jatim sebesar 0,45 persen pada periode yang sama.
Pada kesempatan yang sama, Gus Ipul memaparkan komoditi ekspor utama Jatim ke Maroko antara lain bahan kimia organik, kopi, teh, rempah-rempah, serat stapel buatan, lemak dan minyak hewani atau nabati, kapas, gumpalan, tali, kakao atau coklat, perabot, penerangan rumah, benda-benda dari batu, gips dan semen, biji-bijian berminyak, dan hasil karya seni. Dengan potensi nilai ekspor mencapai US7.275.736 dolar.
Gus Ipul juga menyampaikan, Pemprov Jatim memberikan garansi empat hal yaitu perizinan yang sangat transparan, persiapan tanah industrial estate seluas 27 ribu hektar di Jatim, surplus power plan energi di Jatim. Sedangkan pada may day buruh di Jatim tidak melakukan demonstrasi tetapi suasana di Jatim sangat kondusif.
Sementara itu, Dubes Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah mengatakan, Indonesia dan Maroko memiliki hubungan yang baik dari berbagai sisi termasuk hubungan politik. Kunjungan Wagub Jatim ke Maroko patut diapresiasi sebagai bentuk perkuatan kerjasama.
"Kami ingin membuat hubungan yang semakin membaik dengan Jatim dalam berbagai hal. Salah satunya bekerjasama dengan Petrokimia Gresik,” jelasnya. (wah)