Ramai-ramai Keluhkan Mahalnya Tarif Gas Rumah Tangga di Blora
Sejumlah pelanggan mengeluhkan mahalnya harga gas dari jaringan gas yang dikelola Perusahaan Gas Negara (PGN) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin, 13 Februari 2023.
Satu di antara mereka, mengeluhkan perbedaan tagihan pembayaran dengan jumlah pemakaian gas. Itu dialami oleh warga Dukuh Goito Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan.
Salah satu pelanggan gas PGN, Suwoto, mengaku keberatan dengan tarif gas yang mengalir ke rumahnya itu. Dia mengaku pernah membayar gas sebanyak 39 m³ dengan tarif Rp165.750.
Padahal, kata dia, pemakaian di meteran yang ada di samping kiri rumahnya menunjukkan angka 4 m³ gas yang dipakai Suwoto.
Kejadian itu diketahuinya saat membayar melalui CV Vena Mendenrejo. Pembayaran dilakukan pada 20 Januari 2023 lalu.
Pada struk yang ditunjukkan, tertulis stand awal berada di angka 747 m³. Sedangkan stand akhir di angka 786 m³.
Saat ditemui wartawan, Suwoto juga menunjukkan meteran masih di angka 751 m³. Dia mengaku sudah laporan ke PGN wilayah Blora. "Saya sudah laporan, tapi belum pernah ada petugas yang datang ke sini," ungkapnya.
Menanggapi itu, PIC PGN di wilayah Blora Bagas Indra, mengakui pihaknya telah dihubungi Suwoto pada awal bulan Februari 2023 ini.
Pihaknya juga telah meminta yang bersangkutan untuk datang ke kantor PGN Blora yang ada di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan. Namun Suwoto belum datang ke kantornya.
"Kami sudah meminta untuk datang ke kantor. Agar bisa kami jelaskan dengan rinci. Apa masalahnya. Kami juga bisa sampaikan riwayat data kami. Biasanya bisa langsung ada solusi," jelasnya.
Sementara itu, pelanggan lain atas nama Ramin. Bahkan meminta supaya jaringan gas di rumahnya dicabut. Karena merasa berat dengan tarif dan dendanya.
Dia menceritakan, pernah suatu ketika dirinya harus membayar hingga Rp400.00 untuk dua bulan. Diduga hal itu karena ditambah denda. Sebab rerata bulanan tagihannya hanya sekitar Rp100.000 saja.
“Gak ada peringatan, tapi langsung didenda,” ungkapnya saat ditemui wartawan.
Sementara SR, 40, warga Dukuh Menden Desa Mendenrejo mengatakan, awalnya keberatan dengan tarif bulanan gas rumah tangga miliknya. Namun setelah mengeluhkan ke petugas lapangan, tarifnya bisa lebih terjangkau.
Jika sebelumnya dia harus mengeluarkan sekitar Rp100.000, saat ini pengeluaran untuk tagihan gas tinggal sekitar Rp30.000 sampai Rp50.000.
"Setelah protes ke petugas. Disuruh instal aplikasi PGN. Nanti kirim foto meteran setiap bulan. Akhirnya bisa lebih murah. Sekarang kurang lebih separuhnya saja," jelasnya.
Untuk diketahui, jaringan gas yang dipasang di Kabupaten Blora diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar Central Processing Plant (CPP) Gundih Pertamina EP, agar dapat merasakan manfaat gas bumi di Blora.