Ramai Guru Takut Dikriminalisasi, Kadindik Jatim Minta Sudahi Ketakutan
Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai meminta guru untuk tidak mengalami ketakutan berlebihan terhadap proses kriminalisasi terhadap pendidikan yang kini ramai di jagad maya.
Di mana saat ini fenomena tak biasa dilakukan oleh banyak guru di Indonesia, termasuk di Jawa Timur yang membuat meme ataupun video sarkas terkait kondisi guru takut menegur siswa karena takut dikriminalisasi oleh orang tua siswa.
Untuk itu, Aries mengatakan, bahwa guru tidak perlu takut berlebihan karena dalam pendidikan ada hak dan kewajiban guru maupun tenaga kependidikan dalam membina, mengawasi dan mendidik anak didiknya selama berada di lingkungan sekolah.
Karena peran penting guru dan tendik, maka orang tua yang justru patut diberi pemahaman agar pendidikan tidak dikriminalisasi.
“Padahal pembinaan sifatnya mengajarkan, mendidik disiplin dengan berbagai cara metode yang dilakukan oleh guru itu sebenarnya sudah ada cara-caranya, yang sudah ada sejak zaman kita pada waktu kita pendidikan sampai dengan saat ini,” tutur Aries kepada Ngopibareng.id, Minggu 3 November 2024.
Hanya saja, lanjut Pj Walikota Batu itu, pengenalan metode pendidikan yang diberikan oleh guru belum sepenuhnya dipahami orang tua. “Jadi terlalu banyak mengintervensi yang sebenarnya itu tidak penting, padahal itu mengajarkan anak kita menjaga attitude-nya, pola pendidikannya. Selama di sekolah anak didik menjadi tanggung jawab sekolah, selama di luar sekolah tanggung jawab keluarga dan lingkungan. Itu yang harus diketahui orang tua,” ujar Aries.
Karena itu, Aries menekankan, pada guru di lingkungan pemprov yakni SMA/SMK/SLB agar tetap mengajar sesuai tugas dan pokok fungsinya. Apabila dalam tindakan untuk memberi pembinaan maka guru dapat menggunakan tindakan yang sewajarnya sesuai dengan metode pendidikan.
“Banyak cara, tidak juga tindakan secara fisik, bisa diberikan tugas tambahan yang membuat dampak meningkatkan semangat anak dalam belajar,” tuturnya.
Ia juga mendorong agar sekolah termasuk dindik di daerah untuk melakukan sosialisasi setiap penerimaan siswa terkait pendidikan apa saja yang diberikan kepada anak selama pendidikan. Termasuk, apabila ada yang dianggap tidak wajar agar dikomunikasikan dengan cara diskusi.
Mantan Kepala BPSDM Jatim itu juga berpesan agar orang tua tidak pula langsung menelan mentah-mentah apa yang disampaikan siswa, maupun apabila ada video yang beredar dan memutuskan itu bentuk diskriminalisasi.
Dengan sikap guru saat ini, Aries meminta untuk tidak meneruskan menurutnya kekecewaan yang dirasakan bisa disampaikan dalam forum yang lebih tepat dalam rangka memecahkan permasalahan yang ada.
“Tidak perlu kita viralkan oh ini yang harus dilakukan guru cuek saja tidak. Menurut saya juga salah. Harusnya kita lebih dewasa di dalam menghadapi pendidikan ini lebih baik lagi,” pungkasnya.