Ramah Lingkungan, SFP ke-13 Angkat Tema Viable
Produk ramah lingkungan juga menjadi perhatian dunia fashion. Seperti yang dilakukan Surabaya Fashion Parade atau SFP 2020. Acara ini mengangkat tema Viable, yakni mampu untuk bertahan hidup dalam kondisi tertentu.
SFP tahun ini digelar untuk ke-13 kalinya. Acara yang digelar pada April mendatang akan menitikberatkan pada konsep sustainability.
"Dalam tema tahun ini, kami ingin menitikberatkan pada sustainability. Dalam hal bahan maupun proses pembuatan baju yang akan ditampilkan oleh para desainer nantinya," ujar founder SFP, Dian Apriliana Dewi, Minggu, 19 Januari 2020.
Pihaknya memang menyadari bahwa memang tidak bisa memaksakan pada desainer untuk membuat baju 100 persen dengan bahan yang ramah lingkungan.
"Karena kalau dipaksakan dari segi harga bahan ramah lingkungan sangat mahal. Tentu tidak semua bisa menjangkaunya, di sisi lain tidak semua model baju bisa mengunakan bahan ramah lingkungan. Untuk itu kami menitik beratkan pada sustainability," jelas Dian.
Alben Ayub Andal selaku ketua panitia SFP ke-13 dan desainer mengatakan, sustainability yang diterapkan adalah memanfatkan gaun yang ada menjadi sesuatu yang baru.
"Mungkin memang tidak mengunakan semua bahan ramah lingkungan. Tapi dalam hal ini bagaimana saya menghadirkan gaun yang sudah ada menjadi baru kembali," ungkap desainer yang akrab disapa Alben ini.
Dalam acara tersebut, Alben akan membuat 10 evening gown (gaun malam) dengan mengusung warna brown, moka, dan blue baby. Menurutnya, warna blue baby sendiri akan booming di tahun 2020.
Ia juga berharap, dengan adanya tema fashion seperti ini, dapat mengurangi limbah tekstil yang menjadi limbah terbanyak nomor dua saat ini.
"Semoga dunia lebih baik, sampah fashion yang menjadi terbanyak kedua saat ini, bisa mundur jadi nomer 5 atau terus berkurang," harapnya.
Saffana desainer yang juga mengikuti SFP ke-13 mengungkapkan, akan menerapakan sustainability dalam proses pembuatan busananya nanti.
"Sustainability nanti akan diterapkan pada proses pembuatan busana, yaitu bagaimana saya memberikan hak yang pantas bagi para bekerja di belakang terciptanya gaun pesta yang akan saya buat nanti," tutur dia.
Untuk diketahui, SPF ke-13 ini nantinya akan diikuti para penggiat fashion mulai desainer, pengajar, pengrajin, model, hingga siswa sekolah fashion.
Advertisement