Ramadhan, Muhammadiyah Imbau Media Sosial pun Ikut Berpuasa
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau umat Islam agar menjadikan media sosial (medsos) ikut berpuasa dari hal-hal yang buruk pada bulan Ramadhan.
Haedar mengatakan jangan jadikan medsos menjadi tempat untuk saling menumpahkan amarah, kebencian, dan perseteruan.
"Jangan jadikan medsos untuk menyampaikan berbagai ujaran yang membuat retak sebagai bangsa, tidak produktif bahkan mungkin membuat kehidupan berubah menjadi 'sumpek'," katanya, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Senin 6 Mei 2019.
Ia menuturkan dalam konteks tersebut jadikan selama satu bulan itu berpuasa dalam medsos dari hal-hal yang buruk. Jadi medsos harus ikut berpuasa supaya tidak menjadi arena hal-hal yang buruk.
"Dalam puasa itu ketika kita diajak bertengkar, Nabi Muhammad SAW mengajarkan aku sedang berpuasa. Nanti dalam medsos pun ketika ada mereka yang menebar hal-hal yang membuat kita batal dalam berpuasa termasuk retak sebagai umat dan bangsa, harus kita ingatkan," katanya.
Ia menuturkan, umat Islam di Indonesia mulai melaksanakan puasa Ramadhan. Maka niati dari sekarang untuk berpuasa sebagaimana ajaran Al Quran dan sunnah Rosulullah, agar umat menjadi bertakwa dan semakin bertakwa.
Haedar mengatakan dalam menghadapi dunia medsos yang keras juga penuh dengan perseteruan maka lewat puasa pihaknya mengimbau agar medsos menjadi media yang edukatif.
"Media untuk kita berilmu, tukar informasi, berukuwah sekaligus juga membangun kita menjadi generasi takwa, medsos bisa untuk seperti itu," katanya, yang sebelumnya meresmikan Masjid Manaarul ‘Ilmi di Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang. (adi)
"Jangan jadikan medsos untuk menyampaikan berbagai ujaran yang membuat retak sebagai bangsa, tidak produktif bahkan mungkin membuat kehidupan berubah menjadi 'sumpek'," kata Haedar Nashir.
Advertisement