Ramadhan Ini Rokayah Pengrajin Tenun Ikat Kediri Kebanjiran Order
Seolah tak terpengaruh kondisi pandemi saat ini, pengrajin tenun ikat di Kelurahan Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri justru kebanjiran order di momentum bulan suci Ramadhan. Siti Rokayah salah satu pemilik usaha tenun ikat mengaku sejak tiga hari di bulan puasa, ada peningkatan penjualan hingga 30 persen.
"Ada peningkatan permintaan dari pasar sekitar 30 persen, dari hari biasanya. Kalau hari biasa produksinya setiap hari 60 potong, sekarang allhamdulilah naik menjadi 90 potong. Permintaan paling banyak kain tenun, " kata ibu rumah tangga berusia 52 tahun ini kepada Ngopibareng. id Jumat, 16 April 2024.
Orang banyak membeli kain tenun ikat karena untuk baju seragam kantor, seragam sekolah atau pun baju acara pernikahan.
"Allhamdulilah dari awal tahun pandemi, tidak berpengaruh. Pada awal bulan Maret 2020 kita ada order pesanan masker berjumlah ratusan ribu dari Pemkot Kediri, akhirnya kita tertolong tidak terkena imbasnya," kata Rokayah.
Dia pun menilai setelah setahun tahun pandemi, kondisi daya beli masyarakat berangsur-angsur membaik.
"Setelah itu pesanan sudah kembali normal, bahkan ini ada 2 SMK di Kediri yang seragam siswanya pakai tenun. Jadi ini mulai juga pengerjaan baju untuk anak sekolah, " katanya.
Pesanan kain tenun ikat bukan hanya berasal dari Kediri saja melainkan juga dari luar daerah semacam Malang, Surabaya, Jombang, Tulunganggung dan Nganjuk. Bahkan ada juga dari Jakarta, terutama para desainer yang memesan untuk kepentingan fashion, " kataRokayah.
Selain itu ada juga pelanggan yang minta dibuatkan baju dari bahan tenun ikat, buat lebaran nanti. Ditambahkanya, produksi tenun ikat buatan Kelurahan Bandar Kidul memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan daerah lain. Terutama motifnya lebih beragam serta corak warnanya banyak.
"Kita terus up-date mengeluarkan motif baru, agar konsumen tertarik. Di samping itu konsumen bisa pesan juga memilih motif atau warnanya, ". ujarnya.
Harga tenun ikat yang dijual Siti Rokayah bervariatif. Untuk baju dijual antara Rp 350-500ribu. Sarung per potong dijual Rp 250-300 ribu. Sementara bahan kain tenun ikat sutra dijual harga Rp 175-500 ribu. Produk kain tenun ikat tersebut, dipasarkan melalui online serta media sosial seperti Facebook dan Instagram.
Karena tingginya permintaan pada saat momentum bulan suci Ramadhan saat ini. Siti Rokayah sebelumnya sudah mengantisipasi hal itu dengan menambah jumlah pekerja di tempat usahanya.
"Dulu sudah saya tambah, dari 98 pekerja sekarang 107 pekerja, " kata dia.
Siti Rokayah merintis usaha tenun ikat sejak tahun 1989. Awal merintis, waktu itu ia hanya memiliki dua mesin tenun ikat serta memiliki empat orang pekerja. Seiring dengan berjalanya waktu, kini ia sudah mempunyai 60 mesin tenun ikat berikut 107 pekerja. Di samping itu, ia juga telah berhasil mengembangkan usahanya tersebut dengan membuka cabang di dua tempat di wilayah kota dan kabupaten Kediri.