Ramadhan di Selandia Baru, Ini Aktivitas Khas Muslim Indonesia
Kedutaan Besar RI (KBRI) Wellington, Selandia Baru, mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah pertama, Minggu 12 Mei 2019 petang. Lebih dari 200 warga hadir sejak pukul 16.30 waktu setempat untuk mengikuti serangkaian acara menjelang dan setelah buka puasa.
Kegiatan buka puasa dan salat tarawih bersama ini, selain untuk meresapi suasana bulan suci, juga untuk meningkatkan keakraban antarwarga Muslim dan Muslimah di Wellington dan sekitarnya.
Sudah menjadi tradisi bagi umat Muslim Indonesia untuk menyelenggarakan buka puasa bersama dan salat tarawih keliling dalam bulan Ramadhan, termasuk di Wellington, Selandia Baru.
"Kami mengapresiasi umat Muslim Indonesia yang konsisten melaksanakan kegiatan ini sejak tahun 2008," kata Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, dalam sambutannya selaku tuan rumah.
Tantowi yang baru saja kembali dari Jakarta menggunakan kesempatan itu untuk menceritakan suasana di Tanah Air setelah pemilu serentak, 17 April lalu.
"Warga Muslim Indonesia di Wellington yang hadir pun menikmati aneka kue khas Indonesia sebagai pembuka seperti kelepon, tahu isi, dan kurma. Soto Ayam disajikan sebagai menu utama sebelum menunaikan shalat taraweh bersama."
“Suasananya sangat dinamis. Masyarakat sudah tidak sabar menantikan hasil pilpres yang akan diumumkan KPU pada 22 Mei,” jelas Tantowi, dalam keterangan diterima ngopibareng.id.
Mantan anggota Komisi I DPR ini mengajak masyarakat Indonesia di Selandia Baru untuk mendoakan Indonesia agar tetap aman dengan rakyat yang rukun dan bersatu.
“Ini bulan Ramadhan, bulan yang sangat istimewa, di mana doa-doa kita akan dikabulkan Allah.” ujar Tantowi mengingatkan.
Menu khas
Warga Muslim Indonesia di Wellington yang hadir pun menikmati aneka kue khas Indonesia sebagai pembuka seperti kelepon, tahu isi, dan kurma. Soto Ayam disajikan sebagai menu utama sebelum menunaikan shalat taraweh bersama.
Bertindak sebagai penceramah dan imam shalat adalah Dr H Farid Saenong, tokoh dan ustad Indonesia dari Victoria University.
Di samping umat Islam, hadir pula beberapa warga selain Muslim sebagai bentuk solidaritas sesama warga Indonesia di rantau. Itulah salah satu keindahan Ramadhan. (*/adi)