Ramadan Titik Balik Peradaban
Bagi kalangan orang-orang berpikir, Ramadan menjadi ajang untuk merenungkan segala sesuatu terkait kehambaan manusia pada Pencipta, Allah Subhanahu wa-ta’ala (SWT). Bahkan, Ramadan menjadi jejak penting dalam perkembangan peradaban manusia.
Peradaban yang dibangun diawali dengan peringah “membaca” sebagaimana ayat pertama yang disampaikan Malaikat Jibril a.s. kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam (SAW). Dari perintah membaca itulah berkembang pemikiran manusia untuk membangun peradaban. Menjejakkan kemajuan bersama.
Guna memahami hal itu, KH Husein Muhammad, menyampaikan renungan tentang “Ramadan Titik Balik Peradaban”. Berikut perikannya:
Diskusi dan pengajian Kolaborasi di Sekretariat Kopri Cirebon bertema : "Korelasi antara Ramadhan, Al-Quran dan Perempuan".
Aku menyampaikan antara lain :
Ramadhan bulan diturunkannya Al-Qur'an. Ayat yang pertama : Iqra. Kata ini bernakna : lihatlah pikirkan alam semesta dan renungkan dalam-dalam. Termasuk di dalam tentang penciptaan manusia dari zigot. Zigot adalah sel yang terbentuk dari hasil pembuahan sel telur dan sperma. Zigot merupakan cikal bakal janin dan merupakan bentuk awal bayi di dalam kandungan. Lalu bergerak dan berkembang dan kemudia menjadi manusia.
Lalu untuk apa al Quran diturunkan? Tuhan mengatakan :
الر ۚ كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَىٰ صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau membebaskan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji. (QS. Ibrahim: 1)
Aku bilang : "kegelapan adalah metafora kebodohan, kedunguan. Dan kebodohan akan membawa implikasi kezaliman". Menuju cahaya. Kata ini bermakna ilmu pengetahuan yang mencerahkan. Dan ia membawa implikasi keadilan.
Dua ayat Al-Qur'an tersebut mengajak manusia untuk mereformasi sistem "jahiliyah" dan melakukan transformasi sosial kulturan menuju sistem peradaban ilmiyah, berpengetahuan dan berkeadilan.
Jadi Ramadhan dan turunnya Al-Qur'an merupakan momen yang menandai awal perubahan peradaban manusia dari kebiadaban menuju keberadaban.
Catatan : Menarik sekali pernyataan Karen Armstrong mengenai makna "Jahiliyah" dalam "Compassion". Katanya :
"Dalam teks-teks Islam awal kata "Jahiliyah" menunjukkan agresi, arogansi, chauvinisme dan kecenderungan kronis pada kekerasan, kasar dan pendendam. Dan perang".
Dalam sistem sosial budaya Jahiliyah, perempun dipandang sebagai obyek pelampiasan seksual sekalis pelampiasan emosi marah dan memandangnya sama dengan budak belian.
Sesudah itu aku bicara tentang Fikih Perempuan.
Pada akhirnya aku mengatakan :
Basis "Walfare State", Peradaban bangsa yang maju dan sejahtera adalah Ilmu Pengetahuan dan tegaknya keadilan".
(KH Husein Muhammad/16.03.25)
Advertisement