Ramadan Fair Bawa Banyak Berkah untuk Medan
Ramadan Fair 2018 di kolam Sri Deli, benar-benar membawa berkah untuk Medan. Spotnya selalu penuh. Saat weekend, pengunjungnya bahkan bisa mencapai 10 ribu orang.
Sebanyak 210 stand makanan di Ramadan Fair Medan laris manis diserbu pengunjung.. Panggung hiburan yang digelar setiap hari juga senada. Lautan manusia tumpah ruah di satu titik. Maklum, lokasinya sangat strategis.
Sekali melangkah ke Ramadan Fair, pengunjung bisa sekalian menikmati Istana Maimun dan Masjid Raya Medan. Lokasi dua tempat ikonik di Medan itu letaknya bersebelahan dengan Ramadan Fair. Dua-duanya bisa disambangi dengan berjalan kaki.
"Jadi sekali melangkah tiga tempat langsung terlampaui," terang Ketua sekaligus Koordinator Umum Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sumut Fitato, Senin (28/5).
Teori Menpar Arief Yahya pun langsung terbukti. setiap event pariwisata yang sukses menghadirkan crowd selalu menghasilkan dampak ekonomi. Perpindahan orang bisaa diartikan sama dengan perpindahan uang!
"Itu benar-benar nyata dirasakan dampaknya. Tahun lalu saja, seorang teman saya bisa mendapatkan penghasilan Rp 40 juta saat Ramadan Fair berlangsung. Tahun ini kira-kira sama lah dengan 2017," tambahnya.
Masyarakat memang merasakan langsung dampak perekonomiannya. Bayangkan, ribuan orang datang ke satu titik. Dan semuanya belanja. Spending money. Kalau dirata-rata Rp 50 ribu per orang, ada Rp 500 juta perputaran uang saat akhir pekan menyapa.
"Itu baru akhir pekan. Belum termasuk hari lainnya," terangnya.
Ucapan yang sangat masuk akal. Sebab, mayoritas pengunjung adalah muslim yang sedang berpuasa. Dan hampir bisa dipastikan mereka membeli takjil. Membeli kuliner khas Medan. Membeli jajanan untuk berbuka puasa.
Yang ingin hunting pakaian pun juga bisa. Karena di separuh jalan yang ditutup, ada juga ratusan stand pakaian. Semua harganya sudah dikurasi Pemerintah Kota Medan.
Semuanya dijamin nggak mahal. Pemkot Medan sudah mengatur patokan tarif atas dan tarif bawahnya. Untuk jajanan kuliner, makanan termahal Rp 20 ribu. Sementara makanan termurah adalah Rp 5 ribu.
Beragam spanduk raksasa juga ikut memampang daftar harganya.
Nuansanya mirip seperti pasar malam di Bangkok. Ada daftar harga yang pasti. Ada tenda besar. Meja dan kursi untuk makan yang nyaman. Juga layanan penuh senyum dari pemilik stand.
Keamanannya? Malah lebih bagus dari Bangkok di Thailand. Puluhan petugas Satpol PP selalu terlihat di seluruh titik Ramadan Fair. Polisi juga setia mengawal. Belum lagi dukungan Dishub yang mengatur lalu lintas. Bahkan mobil damkar dan ambulan juga ikutan stand by berjaga-jaga di sekitar even.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi syiar Islam yang sejuk dan penuh pesona,” timpal Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi.
Walikota Medan H.T Dzulmi Eldin juga seirama. Bagi dia, Ramadan Fair di Medan mampu menghasilkan efek domino yang sangat menguntungkan. Dua wisata ikonik di sekitarnya juga ikut terangkat.
”Kegiatan ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat karena diikuti para pelaku UMKM. Sebanyak 210 stand selalu penuh. Selain itu, Masjid Raya Medan dan Istana Maimun juga ikutan ngehits karena banyak yang selfie dan posting di dunia maya,” ucapnya.
Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, didampingi Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional II Kemenpar, Sumarni, ikutan sumringah. Dia berharap Ramadan Fair di Medan menjadi bagian dari pendongkrak kedatangan wisatawan ke Medan khususnya, dan Sumatera Utara pada umumnya.
"Crowd ini harus dimanfaatkan untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Medan dan sekitarnya. Karena impact terbesar dari Ramadan Fair adalah media impact. Pastikan semua yang membaca berita Ramadan Fair Medan juga mengetahui keindahan wisata yang ada di sini," kata Pitana.
Meriahnya rangkaian Pesona Ramadan di Sumut, mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya atraksi-atraksi wisata Ramadan yang digelar di Sumut menjadi sebuah suguhan yang dapat menarik wisatawan untuk datang.
“Ramadan di Indonesia ini merupakan salah satu kekuatan budaya yang kita miliki. Dan ini dapat dimaksimalkan untuk mendatangkan wisatawan. Maka dari itu kemaslah event-event ini sebaik mungkin, dan tidak lupa promosikan dengan gencar. Sehingga wisatawan pun dapat menyiapkan jauh-jauh hari,” pungkas Menpar Arief Yahya. (*)
Advertisement